Pemprov Sulteng Luncurkan Perlindungan Jamsostek bagi 62.969 Pekerja Rentan Lewat Program Berani Makmur
RAKYAT.NEWS, TOJO UNA-UNA Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Pemprov Sulteng) bersama BPJS Ketenagakerjaan secara resmi meluncurkan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan bagi 62.969 pekerja rentan melalui Program Berani Makmur.
Launching program tersebut berlangsung di Kabupaten Tojo Una-Una, Jumat (14/11/2025) dan menjadi salah satu langkah besar dalam memperluas cakupan perlindungan sosial bagi pekerja sektor informal di wilayah Sulawesi Tengah.
Sebagai simbol dimulainya implementasi program ini, dilakukan penyerahan Kartu Peserta BPJS Ketenagakerjaan kepada sejumlah perwakilan pekerja rentan.
Kehadiran program ini diharapkan mampu memperkuat perlindungan sosial dan menekan risiko kerentanan ekonomi yang kerap dialami pekerja sektor informal maupun pekerja berpenghasilan rendah.
Selain peresmian program, kegiatan tersebut juga dirangkaikan dengan serangkaian penyerahan manfaat kepada peserta dan ahli waris. Adapun manfaat yang disalurkan meliputi:
Santunan Jaminan Kematian, Jaminan Hari Tua, Jaminan Pensiun, serta Beasiswa Pendidikan untuk ahli waris karyawan PT Bima Cakra Perkasa Mineralindo.
Santunan Jaminan Kematian untuk peserta BPU di Desa Pusungi, Kecamatan Ampana Tete.
Pernyataan Resmi BPJS Ketenagakerjaan
Dalam sambutannya, Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Sulawesi Maluku, Mintje Wattu, menegaskan bahwa jaminan sosial ketenagakerjaan merupakan hak fundamental seluruh pekerja tanpa kecuali, termasuk pekerja informal.
“Perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan adalah hak setiap pekerja, tanpa memandang jenis pekerjaan atau besarnya penghasilan. Dengan hadirnya perlindungan bagi 62.969 pekerja rentan melalui Program Berani Makmur, kami memastikan bahwa pekerja di Sulawesi Tengah memiliki payung perlindungan ketika menghadapi risiko kerja maupun risiko kehidupan,” ujar Mintje Wattu.
Ia juga menegaskan bahwa BPJS Ketenagakerjaan akan terus memperluas jangkauan program hingga ke wilayah-wilayah yang sebelumnya sulit terakses, termasuk kawasan pedesaan dan komunitas pekerja nonformal.
“Ini adalah bentuk nyata kehadiran negara dalam memberikan rasa aman dan kepastian bagi seluruh pekerja,” tambahnya.
Peluncuran program ini menjadi momentum penting dalam menghadirkan perlindungan sosial yang lebih inklusif dan berkeadilan di Sulawesi Tengah, sekaligus memperkuat sinergi antara pemerintah daerah dan BPJS Ketenagakerjaan dalam meningkatkan kesejahteraan pekerja di daerah tersebut. (*)


Tinggalkan Balasan Batalkan balasan