Optimalisasi Peran Kader Pendamping: Tim Kemendukbangga/BKKBN Kunker ke Jeneponto untuk Sukseskan Program MBG
RAKYAT NEWS, JENEPONTO – Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) melanjutkan upaya percepatan penurunan stunting melalui kunjungan kerja (Kunker) tim pusat ke Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, pada Rabu, 19 November 2025.
Kunjungan ini berfokus pada Optimalisasi Peran Kader Pendamping dalam Edukasi Gizi dan Pemantauan Keluarga Risiko Stunting pada Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) untuk Ibu Hamil, Ibu Menyusui, Balita Non PAUD (3B).
Program MBG 3B merupakan inisiatif strategis kementerian untuk memastikan asupan gizi yang memadai bagi kelompok sasaran yang paling rentan terhadap risiko stunting.
Tim dari Kemendukbangga/BKKBN yang dipimpin oleh Ahmad Sudi diterima langsung oleh Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kabupaten Jeneponto, St. Meriam, di kantor Dinas PPKB Jeneponto. Turut hadir dalam kegiatan ini Kepala Perwakilan Kemendukbangga/BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan, Shodiqin, serta Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jeneponto, Syusanti A. Mansyur.
Kegiatan ini melibatkan sekitar 30 keluarga sasaran yang hadir secara fisik, dan beberapa peserta lainnya mengikuti secara virtual.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas PPKB Jeneponto, St. Meriam, menyampaikan ucapan selamat datang dan terima kasih atas kunjungan dan perhatian Kemendukbangga/BKKBN.
“Kami menyambut baik dan mengucapkan terima kasih setinggi-tingginya atas dipilihnya Jeneponto sebagai salah satu daerah di Indonesia yang menjadi lokus program penting ini. Yang secara nasional hanya terdapat 3 daerah yang menjadi lokus program ini. Program MBG 3B sangat kami nantikan untuk membantu percepatan penurunan stunting di Jeneponto,” ujar St. Meriam.
Kadis, St. Meriam juga melaporkan kesiapan sumber daya manusia di Jeneponto dalam mendukung program ini, yang terdiri dari 927 orang tenaga pendamping keluarga dan 83 orang Petugas Keluarga Berencana (PKB)/Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) yang siap bekerja di lapangan. Termasuk 113 PPKBD/Sub PPKBD.








Tinggalkan Balasan