“Bukankah data base KPU DKI Jakarta sudah ditembus hecker? Nah disini kendalanya dan saya kira akan rawan juga dalam hal akurasi data jika memang ada yang kerjai,” beber Jayadi.

Sementara itu, Mantan Ketua KPU Makassar Nurmal Idrus menyatakan, mempublis hasil rekap C1 memang baru kali ini dilakukan KPU se Indonesia. Cara baru ini rawan dapat kritikan terutama di daerah dengan tensi politik yang tinggi.

“Apa yang dilakukan KPU ini memang sangat rawan.  Rekap C1 yang dipegang oleh 6 orang itu dicocokkan. Jika terjadi perbedaan, maka c1 plano dalam kotak akan dibuka. C1 plano inilah yang akan menjadi kitab suci penghitungan di PPK. Jika ada perbedaan tentu akan berbeda pula dari hasil publis di website,” ungkapnya. (**)