Menjaga Denyut Budaya Betawi di Jantung Kota Jakarta
Kolaborasi ini penting. Dalam tradisi Betawi, seni bukanlah komoditas; ia adalah nadi kehidupan. Seni dan budaya Betawi, tarian maupun kuliner, semua menyimpan cerita tentang kebersamaan dan identitas kolektif. Ketika tradisi ini dikembangkan melalui riset, dokumentasi,
dan inovasi kreatif tentunya akan mendapat ruang hidup baru.
PISN memberi kesempatan kepada para pemuda di Karet Kuningan untuk terlibat langsung. Mereka dilibatkan dalam pelatihan seni, program kreatif, dan kegiatan rekayasa budaya. Ini penting, karena regenerasi adalah persoalan paling mendesak dalam pelestarian budaya
Betawi. Tanpa penerus, tradisi hanya akan menjadi catatan kaki sejarah.
Kehadiran tim peneliti bukan untuk menggurui, melainkan memfasilitasi. Kami membantu merumuskan cara baru memperkenalkan budaya Betawi kepada generasi Z, generasi yang hidup dalam dunia digital. Dengan pendekatan multimedia film pendek, dokumentasi kreatif,
hingga konten media sosial, budaya Betawi diperkenalkan kembali lewat kanal yang relevan bagi anak muda.
Pendekatan ini sejalan dengan gagasan bahwa pelestarian budaya harus dilakukan di ruang hidup nyata. Tradisi tak bisa hanya dipamerkan di festival tahunan. Ia harus hadir sehari-hari di panggung kecil kampung, di warung kopi, di media sosial, di ruang kelas, dan di interaksi
warga.
Di Karet Kuningan, kegiatan PISN membuka ruang temu antargenerasi. Para tokoh masyarakat berbagi pengetahuan lisan, sementara anak-anak muda melakukan interpretasi kreatif. Ketika generasi tua dan muda berdialog, lahirlah inovasi yang tetap berakar pada tradisi.
Program ini juga mendorong seni Betawi menjadi katalis ekonomi kreatif lokal.
Seniman mendapatkan ruang untuk tampil, pengrajin memperoleh kesempatan memasarkan produk, dan masyarakat melihat nilai ekonomi dari pelestarian budaya. Dalam konteks urban seperti Karet Kuningan, strategi ini menjadi jembatan antara tradisi dan keberlanjutan.
Namun, tantangan tetap besar. Ruang fisik untuk aktivitas budaya semakin terbatas.


Tinggalkan Balasan Batalkan balasan