RAKYAT NEWS, PALU – Pelantikan Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Keluarga Kerukunan Bersaudara Soppeng (KKBS) Sulawesi Tengah berlangsung khidmat dan sukses di Gedung Sriti Conventional Hall, Kota Palu. Kegiatan ini menjadi momentum penting konsolidasi warga Soppeng di perantauan, khususnya di wilayah Sulawesi Tengah. Acara dihadiri jajaran pengurus pusat dan wilayah serta tokoh masyarakat Sulawesi Tengah.

Turut hadir dari jajaran DPN KKBS, yakni Ketua Umum M. Aliduppa, Sekjen Aprial Hasfa, Wakil Ketua Umum A. Heriadi, dan Simon Tandibua, bersama sejumlah tokoh Soppeng lainnya.

Dalam sambutannya, Ketua Umum DPW terpilih, dr. Huseima, mengajak seluruh pengurus dan anggota untuk terus membangun kekompakan dan sinergi.
“KKBS harus kompak dan berjalan sesuai bidang masing-masing. Kita semua memiliki kemampuan yang berbeda-beda, namun saling melengkapi. Mari dukung program pemerintah, dan jika DPN memiliki program ekonomi, kami siap menindaklanjuti di wilayah Sulawesi Tengah,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Wilayah KKSS Sulawesi Tengah, Tjabani, menyampaikan selamat kepada pengurus yang baru dilantik.
“Semoga amanah ini dapat dijalankan dengan penuh tanggung jawab. Kami berharap pilar-pilar lain dalam KKSS dapat mengikuti semangat pilar Soppeng yang aktif dan solid,” tuturnya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum DPN KKBS, M. Aliduppa, menegaskan bahwa KKBS bukan sekadar paguyuban, tetapi organisasi yang memiliki peran merawat budaya dan nilai persaudaraan.
“Di mana langit dijunjung, di situ bumi dipijak. Mari jaga marwah serta jalinan kekeluargaan kita dengan masyarakat Sulawesi Tengah,” pesannya.

Sebagai bentuk dukungan nyata, Ketua BPW KKSS Sulawesi Tengah juga menyerahkan bantuan satu unit mobil ambulans kepada pengurus baru KKBS Soppeng. Bantuan ini diharapkan dapat memperkuat peran sosial organisasi, khususnya dalam pelayanan kemanusiaan dan kedaruratan bagi warga.

Pelantikan ini menjadi langkah awal bagi pengurus baru untuk memperkuat kontribusi positif warga Soppeng dalam pembangunan daerah, baik melalui kegiatan kebudayaan, sosial, maupun pemberdayaan ekonomi masyarakat.

YouTube player