Karya Anak Jendela Dunia
Itulah bagaimana anak-anak mencatat dan menginterpretasikan pengalaman mereka.
Karya Sebagai Cermin Proses Belajar dan Karakter
Dari sudut pandang saya, karya anak bukan hanya hasil akhir dari pembelajaran, melainkan cermin dari seluruh proses yang mereka lalui. Ketika berbicara dengan beberapa orang tua yang sedang mengamati karya anak mereka, saya merasakan emosi yang tumpah ruah – dari keharuan hingga kebanggaan yang tak terbendung.
Satu ibu menceritakan bagaimana anaknya yang biasanya tidak banyak bicara di rumah justru dengan bangga menjelaskan cara membuat kerajinan yang dipajang, bahkan mengajaknya untuk membuat yang sama di rumah.
Itulah bukti bahwa karya anak mampu membangun kepercayaan diri dan kemampuan berkomunikasi.
Saya juga melihat bagaimana nilai-nilai karakter yang ditanamkan di sekolah tercermin dalam setiap karya. Anak-anak yang diajarkan tentang kebersihan membuat karya dengan bahan yang diatur rapi, sementara mereka yang belajar tentang kerja sama berkolaborasi untuk membuat karya kelompok seperti pohon cerita besar yang menjadi pusat perhatian.
Beberapa orang tua menyebutkan bahwa anak-anak mereka kini lebih mandiri di rumah – merapikan mainan sendiri, membersihkan tempat makan, atau bahkan membantu menyusun barang-barang kecil.
Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran yang terjadi di sekolah tidak hanya terbatas pada karya yang dihasilkan, tetapi juga meresap ke dalam kehidupan sehari-hari anak.
Salah satu hal yang paling menarik dari kegiatan ini adalah bagaimana karya anak menjadi jembatan yang menghubungkan berbagai pihak.
Bagi guru, karya anak adalah bukti bahwa metode pembelajaran melalui bermain yang mereka terapkan efektif dalam mengembangkan potensi anak. Mereka tidak memaksakan anak untuk membuat karya sesuai dengan model tertentu, melainkan memberikan kebebasan untuk menggekspresikan diri, sehingga setiap karya memiliki ciri khas yang unik.








Tinggalkan Balasan