Direktur PT Vale Indonesia Tbk, Dani Widjaja mengatakan, kedatangan Executive IGP ke Proyek Bahadopi dan Pomalaa tentunya ingin melihat secara langsung seperti apa area yang ada dibawah tanggungjawab keduanya.

“Proyek di Bahodopi dan Pomalaa feasibility studynya sudah hampir selesai. Saat ini proses perizinannya sedang diselesaikan. Kalau dari sisi teknis intinya bagaimana kita bisa menambang dengan baik sehingga proyek ini menjadi investasi yang menguntungkan. Kita perlu memberikan imbal hasil yang positiv untuk para pemegang saham kita,” katanya.

“Untuk Bahodopi kita sedang melakukan negosiasi komersial dengan para partner. Hal ini termasuk perjanjian-perjanjian mengenai kewajiban pemegang saham, termasuk ore supply agreement. Jadi PT Vale yang akan mengoperasikan pertambangan di Bahodopi maupun Pomala dan kita nantinya akan menyuplai bijih ke perusahaan pengolahan dalam bentuk Joint Venture (JV) dimana PT Vale akan memiliki saham,” ungkapnya.

Usai melakukan kunjungan ke proyek Bahodopi di Sulawesi Tengah selama dua hari, sejak 2-3 November, Executive IGP bersama Tim PT Vale Indonesia Tbk melanjutkan kunjungan ke Pomalaa, pada hari Kamis (4/10/2021).

Dalam kunjungan tersebut, Executive Project IMP Asia Africa, Frederico Coutinho Leal bersama Direktur PT Vale Indonesia Tbk, Dani Widjaja melakukan peresmian Pelabuhan PT Kolaka Nickel Indonesia (KNI) di Pomalaa.

Peresmian ditandai dengan pembukaan papan nama di depan pintu masuk Pelabuhan serta kantor baru di area pelabuhan, disaksikan karyawan serta kontraktor PT Vale Indonesia Tbk.

Pada kesempatan tersebut, Dani Widjaja menuturkan, kehadiran Executive IGP sebagai bentuk komitmen untuk melihat langsung perkembangan proyek HPAL di Pomalaa.

“Kehadiran mereka sebagai bentuk komitmen untuk melihat perkembangan proyek, bukan hanya dari PT Vale tapi juga dari Vale Global,” tuturnya.