Barru, Rakyat News – Sambangan tetamu memantik suasana Saoraja Palanro, di Kecamatan Mallusetasi Barru, Kamis pagi, 22 Maret 2018, berbalut suasana penuh warna. Ada kehangatan, tidak sedikit keharuan.

Gulungan sarung kuning kecoklatan motif kotak diikat beberapa pita kuning. Dibentuk melingkar. Berat kalungan sarung itu tak seberapa. Tapi tangan ringkih Andi Bau Sompa Sadapotto, tetap gemetaran mengangkatnya.

Usia 80 tahun selaras dengan tenaga yang sudah terbatas. Dari atas kursi roda, putri Karaeng Beroanging Arung Berru ini mengalungkan simbol penghormatan menyambut HAM Nurdin Halid bersama istri, Andi Ani NH.

NH refleks merundukkan badan. Memudahkan Bau Sompa menggapai kepalanya. “Tadinya saya merasa termasuk kader sangat loyal pada Golkar. Tapi Puang Bau membuat saya sadar saya tidak ada apa-apanya,” masih merunduk, cagub Sulsel urut 1 ini setengah berbisik ke Bau Sompa.

Pendengaran dan penglihatan Bau Sompa menutupi keterbatasan tenaga. Apalagi tuturnya. Wejangan-wejangan moral nan bijak tak henti mengalir. Perempuan ini amat kaya pengalaman hidup.

Sangat beralasan NH ingin belajar mannennungeng (konsistensi dan loyalitas) pada Bau Sompa. Bau Sompa mengabdikan 46 tahun hidupnya untuk Golkar. 2017, jabatan pimcam Golkar Mallusetasi akhirnya dia letakkan. Bukan karena tidak cinta lagi. Dedikasi daya dan upaya mengabdi pada Golkar tergantikan dengan lebih banyak sokongan doa dan moral.

Golkar sudah membesarkannya. Ber-Golkar sejak 1971, Bau Sompa pernah mencicipi dua periode legislator Barru. Meski hanya legislator kabupaten, posisi itu membuatnya bertekad tidak akan pernah melupakan tempatnya menyusun sejarah kehidupan lain dari statusnya sebagai Raja Nepo.

“Jangan mudah lupa sama tempat yang telah membesarkanmu. Andai menghadapi suasana merasa tidak banyak mendapat tempat, ingatlah hal baik yang sudah banyak engkau dapatkan dari situ.”