Makassar, Rakyat News – Pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur Sulsel, Nurdin Halid-Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar berjanji akan menaruh perhatian khusus terkait dengan pemberdayaan perempuan. Hal tersebut tertuang lewat sejumlah program yang diusung bersama pasangan nasionalis-religius ini.

Upaya untuk mengupayakan terciptanya kesetaraan gender ini dijelaskan oleh Jubir NH-Aziz, Batari Dwi Ramadhani. Kata Tari, pasangan ini memang menitikberatkan programnya terhadap kaum hawa dengan mempertimbangkan besarnya pengaruh dan peran perempuan dalam kehidupan.

Salah satu program tersebut, imbuh Tari, ialah pendirian koperasi wanita di setiap daerah. Melalui koperasi itu, ia meyakini pemberdayaan wanita akan dapat berlangsung dengan optimal.

“Ibu rumah tangga biasanya hanya tinggal di rumah dan ingin berbuat sesuatu yang lebih produktif. Koperasi nanti akan menjadi wadah bagi ibu rumah tangga ini untuk menyalurkan keahliannya hingga dilatih agar mampu menjalankan usaha, ya minimal UMKM dulu,” ujarnya, Sabtu (21/4).

Lebih lanjut, hal ini akan kembalu ditopang oleh program yang digagas NH-Aziz. Sebab, imbuh Tari, pasangan ini juga berkomitmen menyiapkan pinjaman modal bagi pelaku UMKM dengan tanpa bunga dan agunan.

Selain pemberdayaan, pasangan yang diusung oleh Partai Golkar, Nasdem, Hanura, PKB, dan PKPI ini juga menjamin upaya perlindungan terhadap perempuan. Kata Tari, NH-Aziz merasa begitu miris dengan masih adanya fenomena kematian ibu saat melahirkan.

“Sedih sekali memang, di saat zaman sudah berkembang semodern ini, tetapi masih tinggi angka kematian ibu karena tidak memadainya fasilitas kesehatan dan pemenuhan gizi,” ujar Tari.

Mengatasi hal tersebut, Tari berujar, NH-Aziz menyiapkan berbagai program bagi ibu hamil. Yaitu, melalui bantuan dana tunai untuk pemenuhan gizi bagi ibu hamil. Kemudian, fasilitas kesehatan untuk proses persalinan juga akan didekatkan kepada masyarakat di wilayah terpencil.

“NH-Aziz berkomitmen untuk membangun rumah sakit pratama di kecamatan-kecakatan yang jauh dari ibukota. Itu ada dalam aturan Undang-undang dan NH-Aziz siap melakukan pemenuhan persyaratan untuk itu,” jelas alumni Fakultas Kesehatan Masyarakat Unhas ini.

Kemudian, lanjut Tari, NH-Aziz berjanji untuk meredam angka kekerasan terhadap perempuan. Termasuk, kekerasan yang dilakukan dalam lingkungan keluarga.

“Berbagai program dijalankan oleh NH-Aziz yang memang basisnya bersumber dari kearifan lokal seperti dalam Trikarya Pembangunannya. Dengan penanaman kembali nilai luhur kearifan lokal dan nilai agama, masyarakat seharusnya akan menjadi lebih sadar atas penghargaannya kepada perempuan,” tandasnya. (*)