Luwu Utara, Rakyat News – Menghitung hari mejelang bulan suci Ramadhan dan libur bagi anak-anak sekolah tentu menjadi moment tersendiri bagi setiap keluarga di Indonesia khususnya Sulawesi Selatan.

Dalam menyambut ibadah dibulan suci ramadhan berbagai hal pun dapat dilakukan oleh masyarakat dilingkungan keluarga, seperti berlibur atau sekedar berjalan-jalan ke suatu tempat untuk menghilangkan kepenatan.

Sepertihalnya di daerah Luwu Utara yang mempunyai berbagai tempat wisata alam maupun hasil dari buatan masyarakat setempat.

Plt. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Luwu Utara, Jumail Mappile pun tidak menyia-nyiakan moment tersebut untuk mempromosikan tempat-tempat wisata di Luwu Utara. Sejumlah tempat pun dibeberkan sembari mengajak masyarakat untuk merasakan sensasi wisata yang ada di Luwu Utara.

“Jika ada yang belum menentukan tempat rekreasi di akhir pekan ini menjelang ramadlan, kami sarankan beberapa obyek wisata keluarga yang ada di Luwu Utara,” kata Jumail ya ditemui di Masamba. Jumat 11 Mei 2018.

Ia pun menyebutkan beberapa destinasi wisata yang selama ini menjadi primadona bagi pencinta wisata. Diantaranya Salu Kula di Balebo, Jembatan Pelangi di Maipi, Permandian Air Panas di Pincara, yang semuaanya berlokasi di Masamba.

Sementara di Bone-bone, ada Air Terjun Bantimurung dan Bendungan Karangan. Didaerah Sabbang, ada Sungai Rongkong dan Air Terjun Sarambu Alla. Bahkan wisata pantai yang patut jadi pilihan ada di Kecamatan Tanalili, yaitu Pantai Munte dan Pantai Setang-setang, ada juga air terjun panas di Kanandede Kecamatan Rongkong.

“Selamat berwisata, mari kita ajak teman dan keluarga. Jangan lupa menyiapkan makanan dan minuman serta uang secukupnya untuk tiket masuk dan uang parkir,” ucap Jumail yang dikenal sebagai pencinta travelling ini.

Jabatan sebagai Plt. Kadis Pariwisata pun ia manfaatkan untuk meningkatkan kepariwisataan di Luwu Utara.

“Kita punya objek wisata yang tidak kalah dengan objek wisata di luar. Mari rasakan pesona keindahan Luwu Utara. Dijamin Anda akan menemukan atmosfer yang berbeda,” pungkasnya.

Reporter: Yustus