Makassar, Rakyat News- Ketua Bidang ESDA PB IKAMI Sulsel, Muh. Iqra Zulfikar Wisnu turut merespons maraknya black campaign yang disebarkan dalam Pilgub Sulsel. Setelah selebaran yang memojokkan Nurdin Abdullah, kembali selebaran serupa ikut menyerang Nurdin Halid

“Tim dan relawan NH-Aziz mendapatkan bukti selebaran black campaign di Maros dan Luwu. Kejadian ini bukan hanya NH-Aziz yang mengalami, tapi beberapa waktu yang lalu tindakan yang sangat merugikan ini dialami oleh kandidat lain seperti pasangan nomor urut 3,” tuturnya, Selasa (15/5).

Eks Ketua Ikatan Pemuda dan Mahasiswa Indonesia Luwu (IPMIL) Raya Bandung Raya ini pun menyayangkan masih adanya tindakan kotor tersebut di tengah harapan mewujudkan pilkada damai dan anti kecurangan. Upaya black campaign tersebut, kata dia, menjadi salah satu tanda-tanda perilaku jekkong.

Selain penyebaran selebaran berisikan hal negatif terkait NH, dimuat pula berita tentang akademisi UIN yang menyebutkan kubu NH-Aziz seolah melakukan propaganda politik. Tanggapan tersebut menyusul hasil survei yang dilakukan CSIS mengunggulkan elektabilitas NH-Aziz secara telak dibandingkan tiga kandidat lain.

“Saya juga gagal paham apa yang ditanggapi tersebut. Ini kan sebuah opini publik saja di mana informasi yang disebar adalah infomasi yang cukup kredibel dan dapat dipertanggungjawabkan oleh lembaga tersebut,” bebernya.

Warga Desa Buntu Terpedo, Kecamatan Sabbang, Kabupaten Luwu Utara, Sulsel ini pun berharap, agar setiap kandidat beserta masing-masing dapat mengikuti proses pilkada tanpa jekkong. Sudah cukup, kata Fiqar, pilkada yang harus berujung pada pelaporan ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum (DKPP).

“Kompetisi dibuat berharga oleh kompetitor. Kemenangan dibuat sempurna oleh cara-cara baik dan benar,” pungkasnya. (*)