Jakarta, Rakyat News – Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meresmikan program bedah rumah di Cilincing, Jakarta Utara. Menurut Kadis Perumahan DKI Arifin, untuk tahun ini semua biaya bedah rumah akan memakai dana CSR perusahaan.

“Berkaitan dengan sumber pendanaannya, itu memang nggak melalui ABPD, dananya CSR. Namanya perusahaan-perusahaan kan punya kewajiban CSR, nah salah satu bentuk CSR-nya adalah bedah rumah,” kata Arifin di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (17/4/2017).

“Karena memang anggarannya nggak ada (di APBD),” lanjutnya.

Ke depan, kata Arifin, sesuai arahan dari Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Dinas Perumahan akan menyiapkan anggaran yang sifatnya pengadaan material bangunan melalui e-katalog. Beberapa anggaran yang akan dimasukkan data e-katalog antara lain untuk atap, baja ringan dan batako.

“Dalam artian, nilai-nilai harganya kemudian nanti anggarannya dinas perumahan. Ketika ada rumah yang mau dibedah kebutuhannya apa saja. Butuh pasir berapa, butuh semen berapa, butuh atap rangkanya berapa. Kita tinggal beli materialnya dengan alokasi anggaran yang ada di dinas perumahan,” papar Arifin.

Sementara, tenaga untuk melakukan melakukan bedah rumah akan berasal dari pekerja harian lepas (PHL) pasukan merah.

“Kemudian nanti dikerjakan oleh tenaga kita yang pasukan merah itu. Kita punya keahlian keterampilan untuk merehab rumah. Tenaganya dari mereka yang PHL itu,” ujar Arifin.

Soal kapan anggaran untuk bedah rumah masuk APBD, Arifin belum bisa memastikan apakah akan masuk dalam APBD Perubahan atau masuk APBD 2018. Arifin mengatakan dia masih memantau seberapa penting program bedah rumah masuk APBD.

“Ya kalau APBD dalam artian begini ya, bisa saja sih diusulkan dalam APBD-Perubahan atau diusulkan untuk APBD 2018. Sejauh urgensinya kaya apa. Dua-duanya baik. Kalau anggaran APBD bisa buat yang lain kenapa tidak,” tutupnya.