Kepala Desa Manyampa, Abbas Madda menjelaskan ini merupakan kampanye sederhana dan alarm betapa berbahayanya abrasi,

“Di tempat ini (Kawasan Wisata Mangrove, red) dulunya pemukiman yang ditempati warga melakukan aktivitas, dengan abrasi itu mereduksi nilai tidak hanya pada luas wilayah tapi juga pada ekologi, kebudayaan dan hal lainnya,” jelas Abbas yang juga Inisiator Wisata Mangrove Luppung.

“Yang paling inti dari pengibaran di bekas abrasi ini adalah seruan untuk kembali melirik kondisi pesisir, memberikan perhatian khusus agar tidak rusak begitu saja, cukup kami di Manyampa yang alami abrasi,” pungkas Abbas,

Kepala desa Manyampa dua Periode itu mengenang dan mengapresiasi tokoh masyarakat,

“Kepada orang tua kami yang telah melakukan aksi nyata yang telah kita rasakan manfaatnya saat ini dengan tertahannya abrasi, luar biasanya menanam yang dilakukan di tahun 1990 itu secara swadaya yang kemudian di tahun 2019 kita resmikan secara bersama sebagai objek wisata,” kenang Abbas

HUT RI, Pemuda Kibarkan Bendera Merah Putih di Kawasan Wisata Luppung

 

 

 

 

Menjaga dan merawat lingkungan jauh lebih baik ketika dilakukan bersama dengan pelibatan berbagai potensi untuk keberlanjutannya. Itulah yang juga direfleksikan di Manyampa, Dari pantauan langsung awak media hadir jajaran Pemerintah Desa Manyampa, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Para Ketua Lembaga yang ada di Desa Manyampa.(*)