MATARAM – PT PLN (Persero) membangun SUTT (Saluran Udara Tegangan Tinggi) 150 kiloVolt (kV) Bima-Sape senilai Rp 120 miliar guna untuk meningkatkan keandalan listrik di Pulau Sumbawa, Sabtu (25/12/2021).

Baca Juga : PLN Paparkan 50 Daftar Proyek Rampung di Jawa Barat

General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara, Josua Simanungkalit mengatakan, PLN telah berhasil melakukan pemberian tegangan pertama pada satu line jalur SUTT 150 kV Bima-Sape.

“PLN terus berupaya meningkatkan layanan dengan membangun sejumlah infrasturktur kelistrikan, salah satunya SUTT 150 kV Bima-Sape,” kata Josua.

Jaringan SUTT Bima-Sape membentang sepanjang 31 kilometer sirkuit (kms) ditopang sebanyak 91 tapak tower. Pembangunan infrastruktur kelistrikan yang dimulai sejak 2014 ini memenuhi komponen Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) 90,84%..

“Capaian ini akan meningkatkan keandalan pelayanan kepada pelanggan karena PLN dapat menghubungkan GI Taliwang di ujung barat sampai ke GI Sape di ujung timur pulau Sumbawa,” ujarnya.

Melalui transmisi dari Bima ke Sape ini, PLN juga dapat mengoperasikan dan memaksimalkan operasi trafo 20 Megavolt Ampere (MVA) di GI Sape.

Rencananya, pengiriman energi listrik untuk wilayah Sape dapat ditransmisikan dari pembangkit PLTMG Bima di Bonto atau dari pembangkit lain di wilayah Sumbawa, seperti PLTMG Sumbawa atau PLTU Sumbawa Barat mengingat sudah ada sistem interkoneksi satu pulau melalui Tol Listrik Sumbawa.

“Saat ini, kami baru mengoperasikan satu dari dua line jalur yang memiliki total panjang 62,48 kms. Ditambah dengan beroperasinya GI Sape, kualitas untuk pelanggan di Sape akan semakin meningkat,” ucapnya.

Josua mengungkapkan, pembangunan SUTT Bima-Sape menghadapi tantangan yang luar biasa. Bentang alam berbukit dan menyusuri kawasan hutan, juga situasi pandemi membuat proses pembangunan transmisi menuju ujung timur pulau Sumbawa itu tidak mudah.

Josua pun berterima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) yang membantu PLN dalam seluruh tahap proses pembangunan. Ia menargetkan proyek ini bisa selesai secara keseluruhan pada Juli 2031.

Saat ini, sistem kelistrikan Pulau Sumbawa memiliki daya mampu sebesar 130,9 MW dengan beban yang ditanggung sebesar 115,1 MW.

Artinya, sistem kelistrikan pulau Sumbawa memiliki daya cadangan sebesar 15,8 MW yang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di pulau Sumbawa.