Para “suster” ini mengatakan tidak pernah memproduksi zat THC yang dapat menyebabkan penggunanya mabuk. Mereka membuat minyak CBD yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit di antaranya migrain, pusing, sakit telinga, dan sakit gigi. Tak hanya minyak, tonik dan salep, ada pula produk lain yang diproduksi para ‘Sistes of the valley’ ini. Sabun ini juga terbuat dari bahan mariyuana. Namanya: Sabun Kudus.

Saat ini, Sisters of the Valley menjalankan toko yang sangat sukses yang menjual produk ganja di Etsy, dengan hasil penjualan setinggi US$ 40.000 per bulan. mereka meraup keuntungan ratusan ribu dollar AS pada tahun 2016. Keuntungan disumbangkan ke berbagai pihak dan diinvestasikan kembali dalam produk untuk pembibitan.

Lebih dari dua lusin negara bagian AS telah melegalkan beberapa bentuk ganja untuk penggunaan medis atau rileksasi, namun obat tersebut tetap ilegal di tingkat federal. Kalifornia melegalkan penggunaan ganja untuk rileksasi pada November 2016. “Sejauh ini, umat Katolik memahami apa yang sedang kami lakukan,” klaim Suster Kate.

Bisnis “biarawati” ini terancam ditutup akibat rencana pelarangan pertanian ganja di wilayah Mercer, Kalifornia.Pemerintahan Donald Trump dan Jaksa Agung Jeff Sessions, pengkritik legalisasi ganja, telah jadi kekhawatiran beberapa industri ganja yang baru dilegalkan di negara ini. Tapi “biarawati gulma” itu mengatakan bahwa pemerintahan baru tak kendurkan tekad mereka. (yon-dw)

Sumber: suaranusantara