Wajo, Rakyat News – Daerah Pemilihan (Dapil) I Kecamatan Tempe Kabupaten Wajo, boleh saja dinilai oleh sebagian kalangan sebagai ‘Dapil Neraka’. Tapi bagi Bakal Calon Anggota DPRD, M.Arif Saleh, justru menganggapnya sebagai ‘Dapil Surga’. Apa alasannya?

Bacaleg asal Partai Nasdem di Dapil I ini, mengakui, persaingan memperebutkan dukungan rakyat memang sangat ketat di Pemilu 2019, termasuk di Kecamatan Tempe. Namun, rivalitas itu tak lantas dipersepsikan sebagai ‘Dapil Neraka’.

Bagi Arif Saleh yang masih tercatat sebagai supervisor pemenangan Jaringan Suara Indonesia (JSI) di Jakarta ini, sepanjang nawaitu para bacaleg ingin mengabdi dan memperjuangkan aspirasi rakyat, maka seharusnya istilah ‘Dapil Neraka’ diganti menjadi ‘Dapil Surga’.

“Kita kan berlomba-lomba untuk berbuat yang terbaik bagi rakyat, sekaligus berkomitmen menjadi penyambung lidah, atau memperjuangkan aspirasi rakyat. Nah, jika itu yang menjadi niat kita dari awal, maka para bacaleg semestinya bersepakat untuk bersaing secara sehat,” urai Arif Saleh yang juga eks redaktur politik salah satu koran harian yang bermarkas di Jakarta, Kamis (20/9/2018).

Alumnus As’adiyah ini menambahkan, momentum Pemilu, para kontestan harus bertanggungjawab memberikan pendidikan politik yang bermartabat. Bukan menghalalkan segala cara, seperti melakukan politik uang, mengadu domba, atau saling memfitnah.

“Siapapun nantinya ditetapkan jadi caleg, termasuk saya pribadi, mari kita tempatkan sebagai mitra berdemokrasi. Bukan lawan atau menempatkan sebagai musuh. Kita boleh bersaing, tapi silaturahmi dan saling menghargai tetap harus kita kedepankan,” paparnya.

Eks Juru Bicara Andi Idris Syukur-Suardi Saleh di Pilkada Barru 2015 ini, juga mengajak para parpol dan kontestan pemilu, serta para penyelenggara agar komitmen menciptakan pemilu yang berkualitas, damai, jujur, adil dan bermartabat, bukan sekadar formalitas atau ajakan belaka. Tapi jauh dari itu adalah tindak lanjut, serta realisasinya.

Selain itu, Arif Saleh menaruh harapan besar, agar masyarakat bisa bersama-sama mengawasi, dan mengambil bagian penting untuk mewujudkan pemilu yang berkualitas. Termasuk selektif memilih calon wakil rakyat. Bukan pendekatan pragmatis.

“Semoga hasil Pemilu 2019 diisi oleh figur-figur wakil rakyat yang memang memiliki kapasitas, kredibilitas, dan moralitas. Dan kita harap, penyelenggara bersama semua elemen masyarakat memberi jalan untuk itu,” pungkasnya.##

YouTube player