Sejak dulu sektor pertanian merupakan sektor andalan Sulsel. Bahkan melalui sektor ini,  Sulsel memberi “makan daerah lainnya di Indonesia. Untuk itu, Presiden Jokowi meminta agar pengembangan sektor pertanian terus betul-betul diperhatikan karena sektor ini bukan saja menyerap banyak tenaga kerja, tetapi bisa menjadi pintu masuk untuk mensejahterakan rakyat, utamanya para petani.

“Hal ini selalu saya tekankan, karena kita ingin perekonomian bisa tumbuh secara berkualitas, di mana pertumbuhan itu bisa berkontribusi pada pengurangan kemiskinan dan memperkecil ketimpangan pendapatan,” kata Presiden.

Presiden Jokowi juga meminta infrastruktur pendukung, seperti bendungan dan saluran irigasi harus dipersiapkan dengan baik. Hal tersebut untuk menopang pertumbuhan sektor pertanian. Selain itu, akses permodalan melalui skema KUR (Kredit Usaha Rakyat) juga harus dimaksimalkan, pengembangan industri pengolahan yang berkaitan dengan kesiapan tenaga listrik, suplai air baku, hingga infrastruktur jalan transportasi, termasuk kereta api dan pelabuhan yang harus disiapkan.

Terkait Pelabuhan dan kereta api, di Sulsel saat ini memang sedang dibangun. Untuk tahap awal dilakukan pembangunan jalur kota Makassar ke kota Pare-Pare yang rencananya sudah dapat digunakan pada April 2018 mendatang.

Sementara itu Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla dalam sambutannya mendukung dan mengapresiasi program dan capaian pemerintah Sulsel.

“Jika pertumbuhan ekonomi yang ada di daerah lain macet di mana-mana, Sulsel tidak. Bisa terlihat dari jalur kereta api harus sampai ke Kabupaten Barru, Pangkep dan Maros yang akan diselesaikan tahun 2018. Selain itu,ada 3 industri besar yang akan melalui 3 kabupaten ini.” beber Jusuf Kalla.

Sementara itu Gubernur Sulsel, SYL mengatakan, Rapat terbatas ini mempresentasikan tentang progres pembangunan infrastruktur.

“Beberapa pembangunan di Sulsel antara lain, Makassar New Port,  Empat bendunganyangsementara di bangun, pengembangan Airport Sultan hasanudin