Parepare, Rakyat News – Pemerintah kota Parepare Dalam Hal ini Walikota DR. HM. Taufan Pawe, SH, MH, gelar jumpa pers di Cafe Teras Empang Kota Parepare, Senin, 12 November.

Kegiatan Jumpa pers dalam rangka bantuan yang akan disalurkan ke provinsi Sulawesi tengah terutama daerah yang terkena bencana alam, dan terkhusus kepada warga Parepare yang ada di daerah tersebut

Hadir dalam Jumpa pers selain Wali kota Parepare HM. Taufan Pawe, SH.MH, turut hadir Sekertaris Daerah Iwan Asaad, Kepala Dinas Sosial Muhlis, kepala Bagian Humas Hamka.

Di hadapan para wartawan Taufan Pawe mengatakan, adanya barang yang menumpuk di kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) di jalan Ahmad Yani itu merupakan sebagian barang yang akan di antar langsung dan sebagiannya akan di salurkan kepada warga pengungsi yang ada di kota Parepare.

Adapun jumlah warga pengungsi yang masih akan di layani di daerah kita ini masih ada berkisaran 1.000. an warga yang berlainan asalnya, dimana sesuai data yang di himpun sebelumnya jumlah pengunsi yang berada di kota Parepare itu berkisar 2.620 orang, dan sebagian sudah kembali kedaerahnya masing masing.

Pemerintah kota Parepare tidak tinggal diam melihat banyaknya bantuan dari masyarakat seperti makanan, minuman, sarana alat mandi, kelengkapan bayi, dan pakaian bekas, dan khusus pada bagian pakaian bekas itu masih terkumpul sekitar 1.500 karung,

“Ini banyak karena mereka sudah tidak terlalu butuhkan sehingga kelihatan menumpuk, beda halnya dengan makanan dan minuman sudah sangat tipis akibat karena makanan dan minuman serta kelengkapan lainnya sudah di salurkan kepada warga yang ada di kota Parepare.

Hal ini juga di pertegas oleh wali kota, bahwa adanya makanan / minuman yang rusak itu merupakan hasil saringan barang yang sudah tidak layak di komsumsi sehingga di simpan di luar tempat penyimpanan atau sudah siap di buang.

“Jadi inti pemerintah kota Parepare tidak serta merta melakukan penyaluran barang dari amanah masyarakat itu, kami lebih awal ke tempat kejadian untuk memfalidasi serta memperivikasi terkait data serta jenis barang kebutuhan mereka, karena kami tidak mau menyalurkan barang yang tidak tepat sasaran dan tepat guna, Tanpa mengurangi frekwensi pelayanan pengungsi yang ada tersebar di 22 kelurahan di kota Parepare.

Sesuai keterangan yang disampaikan oleh direktur Rumah Sakit A. Makkasau saat Coffe Morning kepada wali kota, bahwa ada sekitar 87 warga pengungsi yang di rawat di RS, ada yang rawat jalan, rawat nginap bahkan ada yang sampai cuci darah, kesemuanya itu, biaya yang di timbulkan sebesar kurang lebih Rp. 150 juta ditanggung oleh pemerintah daerah karena biaya mereka itu tidak di tanggung oleh BPJS.

Bukan hanya itu, apa yang dilakukan oleh pemerintah selain memberikan bantuan kebutuhan sehari harinya, kesehatannya, kami juga sudah memfasilitasi memberikan bantuan sarana dan prasarana sekolah seperti pakean sekolah kepada mereka nantinya yang akan bersekolah di kota Parepare.

Harapan wali kota, bersama dengan bantuan yang di terima dari salah seorang dermawan yang ada di kota Parepare berupa beras tiga ton, pemerintah akan menambah jenis bantuan yang nantinya akan di salurkan langsung kepada mereka para korban yang ada di Sulteng bersama sama awak media. tutup walikota Parepare.(Abd Rahman)