Makassar, Rakyat News – Dekan FISIP Universitas Hasanuddin (Unhas) Prof. DR. Armin Arsyad, M.Si mengatakan bahwa penentu kemenangan pemilihan presiden (Pilpres) 17 April 2019 nanti adalah kaum milenial.

Foto: Hidayat Doe/Humas Unhas

Hal itu Ia ungkapkan dalam diskusi “Festival Muda Memilih 2019” yang diadakan di Gedung Baruga A.P. Pettarani Unhas, Selasa (29/01/2019), yang dilaksanakan sebagai rangkaian kegiatan Ulang Tahun FISIP Unhas ke -58 yang bekerja sama dengan Kompas TV.

“Seperti yang dikatakan tadi, di Sulawesi Selatan pemilih milenial sekitar 30%. Milenial itu mampu mengakses informasi dengan begitu muda. Mereka bisa mengetahui kelemahan dan kelebihan Capres dan Wakilnya,” ungkapnya.

Hadir pembicara lain adalah Gubernur Sulawesi Selatan Prof. Nurdin Abdullah, Komisioner KPU Pusat Wahyu Kurniawan, dan Wakil Redaktur Kompas.com Heru Margianto.

Sejurus dengan pernyataan Dekan Fisip Unhas, Asisten Redaktur Kompas.com Heru Margianto mengatakan, ada sekitar 35-40% pemilih milenial di Indonesia. Kelompok ini, menurutnya, memiliki karakter yang rasional, berbeda dengan pemilih dari kalangan orang-orang tua yang berkarakter tradisional.

“Ada sekitar 35-40% pemilih milenial. Dan ada transformasi dari pemilih tradisional ke rasional. Tradisional ini, biasanya orang-orang tua dulu yang setia pada satu partai meskipun buruk. Namun, milenial adalah pemilih rasional yang mudah berubah karena informasi yang mudah diperoleh,” ujarnya.

Gubernur Sulawesi Selatan Prof. Nurdin Abdullah juga mengungkapkan betapa pentingnya masyarakat milenial ini. Baginya, kaum milenial perlu dipersiapkan dengan kualitas manusia yang baik dalam menyongsong bonus demografi 2035.

“Kaum milenial ini harus dipersiapkan dengan baik karena 2035 nnti kita akan mendapat bonus demografis. Harus ada pembangunan sumber daya manusia (SDA) yang signifikan,” jelas mantan Bupati Kab. Bantaeng ini.

Mengantisipasi agar kelompok milenial tidak salah memilih, Perwakilan Komisioner KPU Pusat Wahyu Kurniawan mengatakan akan memublikasikan nama-nama caleg yang pernah terlibat kasus korupsi agar menjadi bahan pertimbangan. Karena menurutnya, 2019 bukan hanya tentang Pilpres melainkan pemilu serentak dengan anggota legislatif.

“Dalam waktu dekat KPU akan mengumumkan siapa-siapa calon legislatif mantan napi korupsi baik dari DPRD, DPD maupun DPR,” imbuhnya.

Untuk mengantisipasi golput dalam kontestasi Pemilu serentak 2019 ini, dalam sambutannya di awal acara, Rektor Unhas Prof. DR. Dwia Aries Tina Pulubuhu, M.A mengajak kepada para milienial yang hadir agar menggunakan hak pilihnya di Pemilu nanti.

“Saya harap para milenial memanfaatkan hak pilihnya untuk menentukan arah bangsa di Pemilu 2019 nanti,” ajaknya.