MAKASSAR – Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independen (Ketum AJI), Sasmito, meminta pemerintah berhenti mendistorsi berita terkait tindakan represif aparat kepolisian terhadap warga Desa Wadas, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Sabtu (12/2/2022).

Baca Juga : Ditangkap Aparat saat Bela Wadas, Ini 5 Fakta Seniman Yayak

Dilansir dari CNNIndonesia, Sasmito memandang pemerintah berupaya mendistorsi berita terkait pengamanan berlebihan, kekerasan, dan penangkapan yang dilakukan aparat.

“Hal tersebut tergambar dalam konferensi pers yang disampaikan Menko Polkuham, Mahfud MD, di Jakarta, Rabu (9/2),” pandang Sasmito.

Polisi bahkan bernarasi, ada warga Wadas yang membawa senjata tajam dan diamankan kepolisian. Namun, hal tersebut dikonfirmasi kembali oleh Tempo.

“Polisi membuat narasi bahwa ada warga yang membawa senjata tajam dan kemudian diamankan polisi. Namun, Tempo melaporkan bahwa senjata tajam yang dibawa warga merupakan alat untuk mencari rumput pakan ternak,” ujarnya.

Menurut Sasmito, saat ini hanya pers yang mampu menjadi juru bicara publik.

“Kami menyerukan, pers nasional untuk memberikan suara kepada mereka yang tidak bisa bersuara,” ucapnya.

Ia menegaskan, pers harus bersikap independen dan menghasilkan berita akurat terkait peristiwa di Wadas.

“Pers harus independen. Memberitakan peristiwa atau fakta tanpa campur tangan, paksaan, dan intervensi dari pihak lain termasuk pemilik perusahaan. Tak hanya itu, harus sesuai keadaan objektif dan verifikasi berlapis,” tegasnya.

Baca Juga : Waketum MUI Sebut Negara Jadi Monster dalam Peristiwa Wadas