Sahabat! Tahukah kamu? Ada kebahagiaan terbesar yang aku rasakan selama kita mengikuti Latsar, yaitu kepedulian dan perhatian penyelenggara terhadap waktu pelaksanaan shalat. Perkara yang menjadi momok menakutkan bagiku di setiap aku mengikuti kegiatan, ketika penyelenggara dan peserta secara kolektif tak mempedulikan suara azan. Sebut saja aku sok alim, tidak apa-apa. Aku hanya ingin jujur mengatakan bahwa aku merasa Allah mengabulkan doa dan dzikir yang selalu kuwiridkan di lisanku selama ini, Allahumma a’inni alaa zikrika wa syukrika wa husni ibaadatika, artinya Ya Allah, tolonglah aku agar selalu berdzikir kepadaMu, bersyukur kepadaMu, dan memperbaiki ibadahku kepadaMu. Lagipula, diantara kenikmatan terbesar yang kita dapatkan di dunia ini adalah ketika kita dipertemukan dengan orang-orang yang dapat membuat iman kita lebih baik, bukan sebaliknya. Karena itu, semoga Allah mengizinkan saya bersaksi pada hari kemudian tentang kebaikan yang dilakukan penyelenggara ini.

Terkhusus untuk rekan sekamarku, jaga dan kuatkanlah prestasi besarmu selama bersamaku, yaitu shalat subuh di Masjid. Begitulah cara kita melatih kekuatan ruh kita. Ketahuilah, bahwa kekuatan manusia tidak semata-mata terletak pada kekuatan raganya. Saya pernah membaca tentang orang yang memiliki tubuh yang besar, badan dan otot yang kekar, yang di siang hari sanggup mengangkat beban berkilo-kilo, tapi ketika memasuki waktu subuh, ujung kain sarungnya yang hanya beberapa ons tak sanggup diangkatnya untuk memenuhi panggilan subuh. Sekali lagi, kekuatan kita bukan sepenuhnya terletak pada kekuatan fisik, bahkan raga kita hanya dapat berfungsi ketika ruh didalamnya masih ada. Itulah kenapa seseorang yang tubuhnya besar, badannya kekar, ketika ruh didalamnya sudah tiada, maka seekor lalat yang terbang menghinggapinya pun tak sanggup lagi diusirnya.