MAKASSAR – Kota Makassar termasuk dalam daftar prioritas negara dalam hal kebijakan pembangunan infrastruktur perkotaan dengan penyediaan angkutan Massal berbasis jalan atau Bus Rapid Transit (BRT).

Menanggapi hal itu Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan “Danny” Pomanto menganggap ini sebagai kesempatan yang luar biasa. Pasalnya, BRT ini sempat gagal.

“Pada prinsipnya saya akan melakukan submit di dengan Sutri nama dan indobus serta kepala daerah terkait untuk mengusulkan ini. Mumpung ada kesempatan ini dan semua biaya dari pusat,” ucap Danny usai melakukan pertemuan dengan pihak Indobus dan Sutri nama dari jerman, di kediaman pribadi Wali kota Makassar, Kamis (20/5/21).

Kata Danny, BRT memang sangat dibutuhkan di Kota Makassar. Karena, sebagai kota Ibu Kota Provinsi, Makassar sangat perlu memiliki publik transport.

“Makanya kita kemarin itu melakukan penghijauan di pedestrian, karena pedestrian awal dari penggunaan transportasi publik. Di mulai dari pejalan kaki,” jelasnya.

Menindaklanjuti penandatanganan MOU pada oktober 2019, Sutri Nama, Indobus didukung oleh Financing Energy for low -carbon Investment – Cities Advisory Facility (Felicity) telah memulai studi kelayakan (FS) pada awal tahun 2021 di metropolitan Makassar mencakup koridor BRT 28,1 Km, Stasiun BRT 43 Unit, Rute BRT 15 rute. Penumpang bisa mencakup 80rb perjalanan per hari.

“Dengan estimasi waktu operasi 2023-2024. Titik integrasi pelabuhan makassar dan Bandara Sultan Hasanuddin,” pungkasnya.