Luwu Utara, Rakyat News – Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, berkesempatan melakukan salat iduladha di Runaway Bandar Udara Andi Djemma Masamba, Minggu (11/8/2019), bersama ribuan umat muslim lainnya. Indah Putri Indriani terlihat bersama putrinya, Naura. Sebelum pelaksanaan salat ied, Bupati perempuan pertama di Sulsel ini memberikan sambutan di hadapan ribuan jemaah.

Ia mengatakan, iduladha adalah momentum yang sangat tepat untuk memberikan penilaian secara objektif dengan kriteria yang konstruktif terhadap apa yang telah dicapai pemerintah daerah dalam kurun waktu beberapa tahun terkahir. “Sesungguhnya kami selaku Bupati bersama Wakil Bupati sangat ingin berbuat yang lebih banyak lagi dari apa yang dapat dan telah kami lakukan pada saat ini,” tutur Indah.

Namun, kata dia, pemerintah daerah selalu diperhadapkan pada berbagai keterbatasan, baik keterbatasan anggaran, maupun keterbatasan kemampuan sumber daya. “Nah, dengan semangat berkurban ini, mari kita bangkit dengan cara bergotong royong demi terwujudnya cita-cita dan harapan yang lebih gemilang di masa-masa yang akan datang,” harap isteri Muhammad Fauzi ini.

Ia menambahkan, segala capaian yang telah diraih pemerintah daerah merupakan andil seluruh elemen masyarakat di Luwu Utara. “Terlalu berlebihan kalau kami mengklaim keberhasilan, tetapi sangatlah naïf juga jika apa yang telah dilakukan bersama masyarakat dan dukungan semua stakeholder pembangunan, termasuk TNI, Polri, dan kalangan dunia usaha, dianggap sebagai angin lalu,” ujarnya menambahkan.

Ia berharap, masyarakat sebagai penerima manfaat pembangunan tidak hanya sebatas memanfaatkan hasil pembangunan saja, tetapi juga harus aktif berpartisipasi untuk memelihara hasil pembangunan tersebut. “Saya dan Wakil Bupati mengucapkan terima kasih atas dukungan semua pihak terhadap kepemimpinan kami, sekaligus permohonan maaf atas berbagai kekurangan dan kekhilafan yang terjadi selama ini,” ujar Indah.

“Berbagai hal yang telah kita raih di berbagai bidang merupakan keberhasilan dan pengorbanan masyarakat Luwu Utara, sedangkan kekurangan dan kelemahan disebabkan keterbatasan kami sebagai manusia biasa,” pungkasnya. Tampil sebagai khatib salat ied, Kepala Kemenag Nurul Haq. Di mana dalam khutbahnya ia menyebutkan ada 3 dimensi idulqurban, yaitu dimensi sejarah, dimensi kekinian, dan dimensi keseharian.

“Pengorbanan rasul dalam menegakkan syariat agama tentu melihat kebenaran dan kebaikan umat manusia. Pengorbanan tidak sekadar diucapkan, tetapi juga harus dilakukan karena hidup itu perjuangan, dan setiap perjuangan membutuhkan pengorbanan,” tandas Nurul. Turut hadir dalam salat iduladha, Penjabat Sekda Tafsil Saleh, para Asisten, para Kepala Perangkat Daerah, serta para pejabat lingkup Pemda Lutra lainnya. (*)