MELBOURNE – Australia berniat bergabung dengan negara lain untuk menjatuhkan sanksi kepada Presiden Rusia, Vladimir Putin. Menteri Luar Negeri Australia, Marise Payne mengatakan dia telah meningkatkan sanksi keuangan untuk menindak anggota parlemen Rusia dan oligarki Rusia lainnya.

Baca Juga : Dubes Australia Bersama Bupati MYL Temui Masyarakat Pulau Sabutung

Dalam konferensi pers, Payne mengatakan bahwa dalam situasi yang luar biasa ini merupakan langkah yang bagus untuk meberikan sanksi kepada para pemimpin.

“Ini langkah aneh bagi para pemimpin yang menghukum, tapi ini situasi yang jarang terjadi,” katanya.

Menurutnya Presiden Rusia tersebut memiliki kekuatan terbesar di negaranya, dan memilih berperang dengan tetangganya senditi guna membalikkan sejarah dan mengambil kebebasan juga demokrasi Ukraina

“Vladimir Putin memiliki kekuatan manusia yang tak terukur atas negaranya. Dia telah memilih untuk melawan tetangga yang tidak berbahaya bagi Rusia karena dia ingin mengubah sejarah dan merebut kebebasan dan demokrasi yang dimiliki rakyat Ukraina,” ungkapnya.

Dalam sanksi barunya, Payne mengatakan Australia akan mmilih 339 anggota Duma Negara (majelis rendah parlemen Rusia) dan delapan oligarki lainnya.  Langkah-langkah baru tersebut mengikuti serangkaian hukuman Australia yang diumumkan awal pekan ini.

“Prioritas langsung berikutnya adalah melanjutkan sanksi terhadap lingkaran dalam Vladimir Putin dan industri pertahanan Rusia,” tuturnya, dilansir republika.co.id

Amerika Serikat (AS), Kanada, Uni Eropa dan Inggris telah mengumumkan rencana untuk menjatuhkan sanksi kepada Putin dan Menteri Luar Negeri, Sergei Lavrov.  Washington ingin meningkatkan tekanan pada Moskow menyusul serangan Rusia ke Ukraina.

Baca Juga : Bukit Baruga Siapkan Promo Spesial Untuk Kluster Terbaru