Jakarta, Rakyat News – Aliansi Jurnalis Independen (AJI) mencatat 10 jurnalis yang mengalami kekerasan dari aparat saat meliput demonstrasi mahasiswa serentak di berbagai daerah.

“Jurnalis yang menjadi korban (kekerasan), terverifikasi di Jakarta ada empat jurnalis, Makassar tiga jurnalis, dan tiga jurnalis di Jayapura, Papua,” kata Ketua Bidang Advokasi AJI Joni Aswira, di Jakarta, Rabu (25/9/2019)/

Empat jurnalis di Jakarta yang mengalami kekerasan dari aparat, yakni jurnalis Kompas.com, IDN Times, dan Katadata karena merekam kebrutalan aparat kepolisian dalam menangani mahasiswa pedemo.

Satu lagi, kata dia, tim reporter Metro TV dirusak mobilnya oleh massa di kawasan Senayan, sekitar pukul 23.00 WIB, namun tidak ada korban luka.

Kasus kekerasan terhadap jurnalis terjadi juga di Makassar menimpa tiga jurnalis, yakni ANTARA, Inikata.com, dan Makassar Today saat mengambil gambar aksi kebrutalan aparat.

Joni menyebutkan kasus kekerasan terhadap jurnalis yang masih saja terjadi sangat merisaukan, apalagi di beberapa daerah masih berlangsung aksi menolak RUU KUHP, UU KPK, dan sebagainya.

“Baik di Jayapura, Jakarta, maupun Makassar, jurnalis ikut menjadi korban aparat. Hari ini banyak berlangsung aksi di beberapa daerah. Kami mengkuatirkan karena jurnalis sangat rentan dibayangi ancaman,” tuturnya.

Apalagi, kata dia, pola kekerasannya sama, yakni aparat tidak ingin jurnalis merekam kebrutalan mereka dalam menangani pedemo.

“Ini sangat membahayakan bagi kita, dibayangi ancaman ketika meliput unjuk rasa ingin melaporkan sejernih dan seakurat mungkin,” ujarnya.

Sumber : Antara

Editor : Sabri