Baghdad, Rakyat News – Sekitar 31 orang sedang berbuka puasa tewas dalam serangan dua bom besar di Baghdad yang sedang malakukan buka puasa.
Sumber pemerintah Irak di Baghdad mengatakan kepada Fox News, Rabu (31/5/2017), bahwa serangan bom di toko es krim dilakukan kelompok yang tidak terkait dengan organisasi Islamic State atau ISIS. Namun, kelompok ISIS dalam sebuah pernyataan online justru mengklaim serangan bom bunuh diri itu.

Sebuah rekaman video yang diambil dari lokasi ledakan bom di toko es krim menunjukkan bola api besar seperti menelan bangunan toko. Orang-orang dengan kondisi terluka dan berdarah menangis meminta tolong di luar ruang makan es krim.

Pakar Timur Tengah yang berbasis di London, Hayder al-Khoei, sependapat dengan komentar para pejabat Irak bahwa serangan bom di toko es krim bukan dilakukan ISIS meski kelompok tetap mengklaim.

”(ISIS) ingin warga Irak takut keluar dan ini untuk menunjukkan bahwa mereka masih ada dan mampu menyerang jantung ibukota Irak, bahkan saat mereka dikalahkan di medan perang,” al-Khoei, kepada Al Jazeera.

Brett McGurk, utusan AS untuk koalisi anti-ISIS mengatakan sebaliknya. Dia yakin, kelompok radikal itu berada di balik serangan di toko es krim dengan target anak-anak.

“Teroris malam ini di Baghdad menargetkan anak-anak dan keluarga yang menikmati waktu bersama di sebuah toko es krim. Kami berdiri bersama Irak melawan kejahatan ini,” kata McGurk. (SN/*)