MAKASSAR – Kala Teater didirikan pada tahun 2006 di Makassar, sebuah asosiasi yang bergerak di bidang seni dan budaya. Perkumpulan ini bertujuan untuk mewujudkan mencapai visinya untuk meningkatkan kepekaan di antar manusia melalui program penciptaan seni pertunjukan, kolaborasi lintas disiplin seni, pelatihan, residensi, diskusi, dan penelitian budaya.

Baca Juga : Bupati Minta Pusat Perhatikan Musrembang Takalar 2022

Selama dua tahun terakhir, Kala Teater menggarap di era pandemi dengan menggelar pertunjukan virtual. Sejak tahun 2020, total tujuh pertunjukan virtual telah diproduksi oleh Kala Teater. Tahun ini, Kala Teater mencoba beradaptasi dengan new normal dan menggelar pertunjukan kembali ke panggung nyata melalui pertunjukan Postpartum oleh sutradara dan penulis naskah ,Nurul Inayah.

Tema yang diangkat pada pertunjukan ini adalah kisah ibu pasca melahirkan yang mengalami postpartum depression (depresi pasca melahirkan) dan yang berpotensi mengalaminya. Pertunjukan ‘Postpartum’ berupaya menyampaikan kisah-kisah ibu pasca melahirkan yang masih dianggap tabu yang diambil dari beragam wawancara dari responden.

Sutradara sekaligus penulis naskah, Nurul Inayah,

“Bahwa banyak sekali penyebab dari potensi postpartum depression bisa terjadi pada ibu, namun pertunjukan ini akan menyorot konstruksi-konstruksi sosial perihal “ibu yang baik” yang kerap menyudutkan pengasuhan dan tanggung jawab hanya pada perempuan dan memicu munculnya komentar-komentar negatif. Tujuan utama pertunjukan ini adalah meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan mental ibu,” katanya

Selain pertunjukan, akan digelar diskusi pada hari terakhir pertunjukan, dan gerakan kampanye agar kisah-kisah postpartum menjadi lebih dikenal di masyarakat. Upaya berkelanjutannya kampanye ini, kisah-kisah postpartum akan diunggah ke akun instagram yang dibuat khusus, yaitu @kisahpostpartum.

Pemeran dan tim produksi yang terlibat antara lain Syahrini Andriyani, Nirwana Aprianty, Mega Herdiyanti sementara Shinta Febriany sebagai Dramaturg, Dwi Lestari Johan sebagai Penata Rias dan Kostum, Wawan Aprilianto sebagai Penata Set dan Properti, Dwi Saputra Mario sebagai Penata Multimedia, Yasser Adam sebagai Manajer Panggung, Athirah M. Nur sebagai Tiket dan Logistik dan Sukarno Hatta sebagai Manajer Produksi.