“Kami akan melibatkan seluruh Pengurus Pertina Sulsel yang memang punya kompetensi. Seleksi ini bersifat terbuka. Siapapun bisa ikut. Dengan catatan, benar-benar atlet dari Sulsel dan terdaftar di sasana yang berada di bawah naungan 24 Pengkab dan Pengkot di Sulsel. Seleksi ini diharamkan bagi mereka yang pernah ikut seleksi di daerah lain. Kenapa? Karena kami tidak ingin ada protes dari daerah lain yang dapat mengganggu konsentrasi atlet dan ofgicial,” tegas ARA, sapaan pimpinan DPRD Kota Makassar ini, Senin (11/11/2019).

ARA berharap dari seleksi ini Pertina Sulsel bisa mendapatkan petinju-petinju handal dan mampu meraih hasil maksimal di PON XX Papua 2020 nanti.

Untuk diketahui pada Pra PON XX seri I di Ternate, Maluku Utara akhir September lalu Sulsel telah meraih lima tiket PON XX 2020 Papua.

Kelima atlet tersebut yakni Indriawati Haer kelas 54 kg putri (perunggu) dan empat petinju putra. Mereka adalah Daud Fairyo kelas 64 kg (perunggu),
kelas Kelas 75 kg Charles Katiandago (emas), kelas 91 kg Putra Haris Mongga (emas) dan Yosua Holy Masihor.

Nama terakhir selain meraih medali emas putra sulung mantan atlet timnas Indonesia peraih medali emas pada Sea Games ini juga dinobatkan sebagai petinju terbaik dari 232 peserta dari 23 provinsi yang ikut Pra PON di Ternate.

“Kami berharap di Pra PON seri II di Bogor Sulsel bisa meloloskan atletnya minimal sama seperti di Pra PON seri I,” tegas Tawing yang diamini Adi Rasyid Ali.(**)