Luwu Utara, Rakyat News – Kesehatan Hewan (Disnak Keswan) Kebupaten Luwu Utara melalui Kepala Seksi Pakan, Is Suryanti, menawarkan sebuah inovasi atau solusi terbaik penyediaan logistik pakan ternak di Kabupaten Luwu Utara. Pakan ternak ini diprediksi tahan selama satu tahun dengan menggunakan sistem fermentasi.

“Model penyimpanan pakan ternak ini dalam rak-rak logistik, sehingga penyaluran pakan ke ternak dapat terpenuhi secara kuantitas dan kualitas,” kata Is Suryanti, Selasa (12/11/2019) kemarin. Apa yang melatarbelakangi lahirnya inovasi ini? Is Suryanti mengatakan, kebiasaan petani yang langsung membakar jerami setelah panen perlu diubah.

“Berdasarkan Data Statistik Luwu Utara 2019, luas lahan sawah 27.653 Ha dengan luas panen 42.973,2 Ha. Angka ini menunjukkan besarnya potensi limbah pertanian yang dihasilkan,” kata Is Suryanti. Dalam satu hektar sawah, kata dia, limbah jerami padi mencapai 15 ton. Menurut dia, ini sudah cukup memelihara 2 ekor sapi selama setahun.

“Bagaimana kalau 500 ha? Tentu tersedia 7.500 ton jerami dan angka ini sudah cukup memberi pakan 1.000 ekor sapi,” ungkapnya. Ia beralasan, belum adanya sistem logistik pakan ternak yang menjadi tempat penyimpanan sumber pakan berkualitas bagi ternak sapi dan kambing mendasari dirinya menawarkan inovasi logistik pakan ternak sistem fermentasi.

Selain itu, lanjut dia, penyediaan pakan yang berkualitas bagi ternak sapi dan kambing belum berlangsung secara kontinyu. Juga masih dibiarkannya limbah pertanian menumpuk begitu saja. Padahal menurut dia potensinya sangat besar dalam memenuhi penyediaan pakan ternak bagi sapi dan kambing. “Ini yang belum dimanfaatkan secara maksimal,” imbuhnya.

Ia pun langsung bergerak melakukan Sosialisasi Logistik Pakan Ternak Fermentasi dan Amoniasi pada 7 November 2019 kemarin sebagai bagian dari upaya mengenalkan inovasi ini kepada masyarakat. “Saya bagi tiga tujuan sosialisasi ini. Ada tujuan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang,” terang isteri dari seorang Penyuluh Pertanian ini.

Tujuan jangka pendeknya adalah terwujudnya pemanfaatan potensi limbah pertanian melalui penerapan sistem logistik pakan. Tujuan jangka menengah, terwujudnya pemanfaatan potensi limbah pertanian melalui penerapan sistem logistik pakan, dan tujuan jangka panjangnya, semua peternak mampu menerapkan teknologi pengolahan limbah pertanian ini.

“Ke depan, kita berharap semua peternak di Kabupaten Luwu Utara mampu mengaplikasikan logistik pakan ternak secara fermentasi dan amoniasi,” harapnya. Saat melakukan sosialisasi, ia bersama staf Disnak Keswan lainnya melakukan penyuluhan dengan cara ceramah melalui pemaparan dan demonstrasi pembuatan fermentasi dan amoniasi jerami padi. (*)