Makassar, Rakyat News – Pemilik lahan Kompleks Jongaya Indah yakni Andi Muhammad Fudail menyatakan bahwa pihaknya akan menutup akses lahan yang saat ini dikuasai oleh Emmi Wijaya.

Menurut Fudail, sikap ini dia ambil karena pihak Emmi Wijaya belum melunasi utangnya sebesar Rp 3,6 Miliar terhadap lahan tanah yang dibeli. Pasalnya, yang baru dilunasi baru sebesar Rp 8,3 M.

Oleh karena itu kata Fudail, hari Selasa (17/12/2019) pihaknya akan menutup akses ke perumahan yang sementara di bangun oleh Emmi Wijaya.

“Saat ini sudah terbangun 17 unit rumah di kompleks Jongaya Indah, padahal Emmi Wijaya masih berutang Rp 3,6 Miliar. Ini kan tidak benar. Harus dilunasi dulu dong utang baru membangun rumah di lahan kami”, kata Muhammad Fudail kepada awak media, Sabtu (14/12/2019).

Sebelumnya Emmi Wijaya mengatakan bahwa pihaknya sudah melunasi utang tersebut kepada anaknya yakni Andi Muhammad Faisal.

Namun kata Fudail, jika sudah melunasi utang tersebut, seharusnya Emmi Wijaya menunjukkan bukti pelunasan itu.

Tapi Emmi Wijaya, kata Fudail tidak dapat menunjukkan bukti pelunasan yang dimaksud.

“Kalau sudah memang lunas, tolong tunjukkan bukti itu kepada saya. Nanti selanjutnya saya yang berurusan dengan anak saya untuk meminta hak-hak saya”, ujarnya.

Selain itu, kata Fudail pihak Emmi Wijaya diduga ada tujuan mengadu domba antara saya dan anak saya. Termasuk 2 sertifikat yang diambil tidak jelas dimana keberadaan sertifikat tersebut.

“Kalau saya tanya Emmi, katanya sertifikat itu ada ditangan anak saya (Andi Muhammad Faisal). Namun setelah saya tanya anak saya katanya ada di Emmi Wijaya. Jadi yang mana yang benar keberadaan sertifikat itu”, tutur Fudail dengan nada sedikit agak keras.

Oleh karena itu, Fudail menginginkan ada pertemuan pertemuan bertiga antara saya (Andi Muhammad Fudail), Emmi Wijaya dan anak saya (Andi Muhammad Faisal untuk menyelesaikan persoalan ini”, pungkas Muhammad Fudail.

Sekedar diketahui Luas tanah di Kompleks Jongaya Indah sekitar 9.021 meter dengan nilai Rp 1,6 juta permeter berdasarkan NJOP. Ada 7 sertifikat lahan tersebut senilai Rp 14 Miliar lebih. Namun yang dibeli Emmi Wijaya hanya 5 sertifikat senilai Rp 12,5 M lebih. Emmi Wijaya baru membayar Rp 8,3 M, jadi masih tersisa Rp 3,6 M. (*)