Makassar, Rakyat News – Salah satu kunci utama dalam menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang profesional adalah terletak pada proses rekrutmen yang baik dan profesional. Namun hal yang berbeda dilakukan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang Rakyat dalam melakukan rekutmen yang terkesan tidak profesional dan diduga ada permainan internal.

Pengumuman rekrutmen non ASN yang lulus ujian tertulis di RSUD Sayang Rakyat pada hari Sabtu (21/12/2019)

Salah satu peserta yang tak ingin disebutkan identitasnya mengatakan penerimaan pegawai non ASN sangat ganjal dikarenakan tidak ada standar penilaian ataupun scor nilai hasil ujian tertulis untuk prasyarat kelulusan.

“pengumunan perekrutan RSUD Sayang Rakyat aneh karna dalam pengumuman ujian tertulis tidak ada nilai dan standar nilai kelulusan yang diberikan kepada calon peserta dan langsung dikeluarkan pengumuman tidak lulus” tuturnya.

Ia berharap sebagai rumah sakit yang dinaungi langsung Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah lebih profesional dan tidak ada permainan dalam perekrutan pegawai.

“kita berharap tidak ada permainan apalagi permainan uang dalam prekerutan pegawai non ASN dan kedepan mesti lebih profesional lagi,” harapnya.

Wakil Ketua Komisi E DPRD Sulsel Arum Spink menilai dalam prekrutan pegawai non ASN RSUD Sayang Rakyat mesti lebih profesional dan transparan, olehnya itu kita akan lakukan konfirmasi langsung kepihak rumah sakit.

“bahwa terkait dengan model deperti kita akan konfirmasi tentu kita berharap kita transparan,” tegasnya.

Sementara itu saat wartawan meminta hasil nilai ujian tes tertulis, Humas RSUD Sayang Rakyat Sapril mengatakan sementara menunggu konfirmasi kepada ketua panitia penerimaan pegawai RSUD Sayang Rakyat.

“Konfirmasi menunggu keputusan ketua panitia” katanya.

Selain itu pengumuman daftar nama peserta rekrutmen yang lulus ujian tertulis salah penempatan bulan mestinya tanggal 21 Desember 2019 namun yang tertulis 21 November 2019.

 

Penulis : Sabri