“Untuk mewujudkan target Makassar dua kali tambah baik. Pelayanan publik standar kota dunia yang bekerja dalam sebuah sistem smart city ‘Sombere’ (ramah), sekaligus adaptasi terhadap Revolusi Industri 4.0, sebagai sistem percepatan pelayanan publik yang harus mampu diakses dengan mudah semua kalangan tanpa terkecuali,” ujar DP dalam uji kompetensi dikutip detik.com

Dalam uji kompetensi tersebut, DP banyak membeberkan prestasi dan penghargaan yang diraih Kota Makassar saat dirinya menjabat sebagai wali kota diantaranya Adipura sebanyak tiga kali dan dinobatkan sebagai Kota terbaik dalam Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD).

4. Haris Yasin Limpo (nyanyang) serius maju jadi wali kota

Nyanyang mengaku dirinya serius bertarung di pilwali kota Makassar, hal tersebut diperlihatkan dengan mendaftar di sejumlah parpol

“Semua yang saya tempati daftar itu saya serius, jadi tidak ada kata itu (tidak serius), dan rata-rata yang buka pendaftaran saya ikuti, karena tidak bisa hanya satu partai, minimal 2 partailah, tapi harus partai besar,” ujarnya saat diwawancarai di Hotel Singgasana, Jumat (27/12/2019)

Haris menilai semua kandidat punya peluang yang sama untuk menang tergantung formulasi strategi yang digunakan oleh kandidat masing-masing. Terdaftar sebagai kader Golkar sejak dulu dan pernah menjabat Dirut PDAM kota Makassar menjadi modal awal HYL untuk mendapatkan rekomendasi golkar.

5. Imran Yasin Limpo (none) Tawarkan perubahan dari sisi layanan dan subsidi

Dalam uji kompetensi Golkar Irman Yasin Limpo menawarkan Down Sessing dari sisi pelayanan pemerintahan dengan menempatkan kelurahan sebagai ujung tombak pelayanan dan kecamatan sebagai pengambil keputusan.

“Salah satu pemotong mata rantai birokrasi ialah dengan digitalisasi, dengan mengurangi peran balaikota, semua tactical teknis ada di kecamatan, dan pelaksanaan ada di kelurahan dan normanya ada di balaikota” Ujar None.