JAKARTA – Keputusan Israel menutup akses lalu lintas pekerja Palestina yang datang dari jalur Gaza menuai kecaman.

Keputusan Israel tersebut diumumkan oleh Israel pada Sabtu, 23 April 2022, atau setelah tentara Israel menuduh kelompok Hamas menembakkan tiga roket ke wilayah Israel pada Jumat malam, 22 April 2022. Tindakan Hamas tersebut disebut telah memantik ketegangan selama bulan suci ramadan ini.

Baca Juga : Pasukan Israel Tembak Mati Warga Palestina Dalam Bentrokan di Tepi Barat

Satu dari tiga roket yang dilepaskan oleh Hamas itu, menghantam sebuah lapangan di wilayah Israel. Sedangkan satu roket lainnya jatuh di wilayah Palestina itu sendiri. Adapun sisa satu roket lainnya, tidak dijelaskan oleh militer Israel.

Sebelumnya pada awal pekan lalu, militer Israel mengatakan ada empat roket yang ditembakkan dari wilayah Gaza, namun berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara Israel.

“Menyusul roket-roket yang ditembakkan ke arah teritorial Israel dari Jalur Gaza tadi malam, maka diputuskan jalur Persimpangan Erez untuk masuk ke Israel, yang biasa digunakan oleh para pekerja dari Jalur Gaza dan pekerja lainnya, tidak bisa digunakan untuk sementara waktu mulai Minggu depan,” demikian pengumuman COGAT, sebuah unit di Kementerian Pertahanan Israel, yang bertanggung jawab mengurusi urusan warga sipil Palestina.

Serikat buruh di Gaza mengatakan penutupan Persimpangan Erez adalah sebuah hukuman kolektif dan melukai warga yang sebenarnya sudah menderita secara ekonomi. Di Jalur Gaza, angka pengangguran sudah menyentuh angka sekitar 50 persen.

Dikatakan pula oleh serikat buruh di Gaza, penutupan jalur lalu-lintas ke Persimpangan Erez ini, dilakukan persis sebelum libur lebaran Idul Fitri sehingga menambah rasa sakit keluarga-keluarga yang terseok-seok memenuhi kebutuhan hidup. Idul Fitri adalah momen untuk menandai berakhir bulan ramadan.