Menyatukan Keberagaman Melalui Pembangunan Asrama Mahasiswa Nusantara
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010, Indonesia memiliki 1.340 suku bangsa dengan 1.158 bahasa daerah. Tidak ada negara di dunia ini yang memiliki tingkat keragaman seperti di Indonesia. Bukan hanya suku-bangsa dan agama saja, agama dan kepercayaan juga cukup banyak di Indonesia, baik yang lokal maupun yang transnasional.
“Pluralitas dan kompleksitas bangsa Indonesia semakin bertambah dengan eksistensi ormas, parpol, ideologi, busana, mazhab pemikiran, aliran dan sekte agama, serta ekspresi keberagamaan masing-masing umat beragama.”
“Semua itu layak dibanggakan dan dirayakan, bukan dikoyak-koyak dengan kebencian dan pembohongan-pembohongan informasi yang memecah-belah. Publik harus benar-benar didorong untuk memahami bahwa pluralitas Indonesia bersifat natural dan kultural.”
Publik menaruh harapan besar terhadap pembangunan Asrama Mahasiswa Nusantara pasca insiden kericuhan yang terjadi antara mahasiswa Papua di Surabaya dengan organisasi masyarakat (ormas) yang berujung pada kericuhan di Prov. Papua, karena publik tidak menginginkan para calon generasi penerus bangsa mudah terprovokasi atau terpengaruh propaganda kelompok-kelompok separatis maupun teroris.
“Oleh karena itu, melalui pembangunan Asrama Mahasiswa Nusantara diharapkan dapat menyatukan keberagaman bangsa Indonesia tanpa intoleransi dan kekerasan. Serta dapat merawat kedamaian dan menjauhkan dari hal-hal yang bersifat memecah-belah bangsa.”
Penulis : Pemerhati Masalah Sosial dan Politik
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan