Terkait pemutaran video dokumenter yang akan diputar saat pelaksanaan KTT G20 di Bali, Apuk Ismane membenarkan. “Kita mengambil video dokumenter untuk acara KTT G20, di mana hasil editing dari pembuatan video ini akan diviralkan (diputar) saat acara KTT G20,” ungkapnya.

Ia berharap, dengan kegiatan ini, Luwu Utara dapat menjadi daerah terbaik yang memiliki nilai jual, bukan hanya dari sektor pertanian, tetapi juga di sektor wisata. “Kami melihat salah satu KWT terbaik di Indonesia ada di Luwu Utara, yaitu KWT Mawar. Nah, harapan kami bahwa Luwu Utara dapat menjadi kabupaten terbaik di Indonesia,” imbuhnya.

Sementara itu, Koordinator Tim READSI Pusat, Yuli Widiyatmanta, mengatakan bahwa tujuan lain pengambilan video dokumenter ini adalah sebagai success story bagi daerah lain di Indonesia, utamanya dalam upaya peningkatan gizi keluarga dan pendapatan keluarga.

“Sebenarnya juga ini adalah bagian dari success story KWT dalam rangka peningkatan gizi keluarga, khusus program READSI,” terang Yuli. Dipilihnya KWT Mawar Luwu Utara, kata dia, karena KWT ini telah memenuhi standar keberhasilan dalam melakukan peningkatan gizi dan pendapatan keluarga dari pengolahan pekarangan.

Turut hadir Sekretaris Dinas Pertanian H. Muhammad, Camat Mappedeceng Nuranifah, Kabid Penyuluhan Made Sudana, Tim Humas IKP Diskominfo, dan Kepala Desa Sumber Harum. Dari pihak READSI, turut pula hadir Sasongko Ageng Sulistyo, Wisnu Handri Sujendro, Dede Suryadi, dan Sugeng Mulyono, serta Andi Suswinarto dari Puslahtan Kementan.