“Tentunya capaian yang sangat membanggakan ini merupakan hasil dari kerja keras seluruh insan BPJAMSOSTEK dan ini menjadi salah satu bukti keseriusan kami dalam mengelola arsip para peserta,  baik yang berbentuk fisik maupun digital secara aman, tertib dan akuntabel, “terang Anggoro.

Anggoro menambahkan bahwa saat ini BPJAMSOSTEK terus melakukan inovasi yang dimulai dengan merubah citra arsip menjadi lebih modern dan kekinian.

Tak hanya itu BPJAMSOSTEK juga tengah mengembangkan sistem kearsipan yang fully digital guna menjawab tantangan perkembangan teknologi di depan.

Sebagai informasi, pada tahun ini proses pengawasan kearsipan  diikuti oleh lebih banyak lembaga yang terdiri dari 34 Kementrian, 31 Lembaga Tinggi Negara, Lembaga Setingkat Kementrian dan Lembaga Non Struktural, 26 Lembaga Pemerintah Non Kementrian, 34 Pemerintahan Daerah Provinsi dan 508 Pemerintahan Kabupaten/Kota.

Selain itu dalam upaya penguatan dan peningkatan mutu penyelenggaraan kearsipan pada setiap institusi tersebut, ANRI menggunakan instrumen penilaian yang baru, meliputi pengawasan kearsipan eksternal dan  internal.

“Semoga penghargaan ini mampu meningkatkan kinerja BPJAMSOSTEK dalam mewujudkan jaminan sosial ketenagakerjaan yang terpercaya, berkelanjutan dan menyejahterakan seluruh pekerja Indonesia, “pungkas Anggoro.

Secara terpisah, Deputi Direktur Wilayah Sulawesi Maluku, Mintje Wattu mengatakan penghargaan tersebut tentunya sangat membanggakan bagi kita dan capaian ini merupakan hasil dari kerja keras seluruh insan BPJAMSOSTEK dalam mengelola arsip para peserta.

“Semoga capaian ini tidak membuat kita berpuas diri dan tentunya kami berharap capaian ini sebagai pemacu bagi insan BPJAMSOSTEK untuk terus bersemangat dalam berkarya dan selalu berinovasi merubah citra arsip menjadi lebih modern dan kekinian,” tutup Mintje.**