JAKARTA – PT PLN (Persero) siap menyediakan pasokan listrik yang andal untuk 6 perusahaan pemurnian hasil tambang atau smelter di Pulau Sulawesi sebesar 3.168 Mega Volt Ampere (MVA). Langkah ini guna mendukung upaya pemerintah untuk meningkatkan nilai tambah bagi produk tambang dalam negeri lewat hilirisasi mineral.

 

Baca Juga : Usai ke Nurcahyo AJ, Daenk Jamal Sambangi Kantor DPD Nasdem Jakarta Barat

 

Keenam perusahaan tersebut antara lain PT Sarana Mineralindo Perkasa sebesar 90 MVA, PT Gorontalo Mineral sebesar 100 MVA, PT Kawasan Industri Mongondow sebesar 1.000 MVA, Huayou International Mining (Hongkong) Ltd sebesar 1.743 MVA, PT Indo Nickel Industry sebesar 85 MVA, dan PT Antam (Persero) UBPN Sultra sebesar 150 MVA.

 

Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, Papua & Nusa Tenggara (Sulmapana) PLN, Adi Priyanto, menyampaikan smelter merupakan salah satu proyek strategis untuk mendukung hilirisasi mineral di Indonesia. Karena itu, PLN berkomitmen memenuhi kebutuhan listrik dan memberikan pelayanan terbaik untuk industri smelter.

 

“Industri smelter membutuhkan energi listrik yang sangat besar dan PLN siap memenuhinya dengan pasokan listrik yang andal, berkualitas, dan harga yang kompetitif,” ujarnya saat memberikan sambutan pada acara ‘Penandatanganan MoU 6 Pelanggan KTT Regional Sulmapana dengan Total Daya 3.168 MVA’ di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Jumat (3/6).

 

Lanjutnya, ia berpendapat bahwa pemulihan ekonomi pasca-pandemi Covid-19 telah menunjukkan adanya peningkatan permintaan listrik di Tanah Air. PLN sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang usaha penyediaan tenaga listrik berkomitmen untuk memastikan pasokan listrik ke seluruh pelosok negeri, mendorong laju pertumbuhan perekonomian hingga menciptakan multiplier effect melalui kesiapan pasokan listrik untuk industri dan bisnis.