“Nantinya akan terpilih peneliti terbaik dari kelas IPS, IPA dan IPATEK untuk mendapat kesempatan mengikuti Perkemahan Ilmiah Remaja Nasional (PIRN) XX di Pulau Lombok Provinsi Nusa Tenggara Barat, Juli nanti,” ujarnya.

Menurut Surisman, sudah banyak sekali output yang didapatkan dari kegiatan PIR ini. Banyak pemuda-pemuda yang berhasil berprestasi hingga tingkat Internasional berasal dari PIR.

“Sebut saja Dr Zulfahri, pemuda Tanete yang mendapatkan beasiswa hingga ke Amerika. Kemudian, Hendriyadi pemuda Ujungloe yang saat ini menjadi ketua PPI di Qatar,” urainya.

Selanjutnya, Andi Junila Aulia perempuan Bulukumba yang baru-baru ini mendapatkan beasiswa belajar di Hawai oleh Amerika Serikat, serta Hilda Amanda yang berkuliah Kedokteran di China.

“Artinya, keluaran dari kegiatan ini sudah melanglang buana menggunakan ilmu-ilmu yang didapatkan dari kegiatan PIR ini,” jelasnya.

Salah satu peserta asal Kabupaten Wajo, Anita Tasya mengaku ikut kegiatan PIR untuk mendapatkan pengetahuan tentang penulisan secara ilmiah. Selain itu, dapat menambah relasi dari beberapa daerah yang hadir.

“Yang penting juga kita dapat di sini adalah pengalaman. Dan pengalaman itu, bisa mengembangkan potensi kita untuk lebih berkualitas,” ujarnya.

Menurut dia, sekolahnya memang aktif ikut serta dalam lomba-lomba penelitian. Namun baru kali ini kata pihak sekolah memberikan izin untuk mengikuti pelatihan di Kabupaten Bulukumba, biasanya pelatihan dilaksanakan di sekolahnya sendiri.

Tasya sapaan akrabnya, lebih jauh mengaku mengenal Bulukumba sebagai daerah pembuat Kapal Pinisi dan punya banyak destinasi wisata.

“Bulukumba itu terkenal dengan destinasi wisata yang sangat indah. Makanya saya tertarik ikut kegiatan ini,” katanya.

Adapun tema kegiatan PIR Sulsel XIV yaitu peran pemuda sebagai aset bangsa dalam pengembangan destinasi wisata dengan konsep sustanable tourism.