Barulah puluhan meter kemudian, arus sungai mulai bergelombang. Perahu pun mulai “menari-nari”, tetapi mereka masih mampu mengendalikan perahu untuk tetap stabil di jalur yang tepat.

Mereka pun mampu melintasi jeram dengan mulus sampai finish. Ditemui usai mengarung di sungai Rongkong, Tesar mengaku bahagia dan terlihat lebih santai usai sukses menaklukkan arus deras sungai Rongkong.

“Seruuuu!” ucapnya singkat.

Ia mengaku, arung jeram di sungai beraliran deras adalah pengalaman ketiganya.

“Ini pengalaman ketiga,” sebutnya.

Bagaimana dengan Rabil? Ia mengaku mengarung di arus sungai yang deras adalah pengalaman pertamanya.

“Ini pengalaman pertama,” katanya singkat.

Meski baru pertama, tetapi Rabil membawa kesan istimewa, karena mampu dengan mulus melintasi arus sungai yang ekstrim.

Meski termasuk olahraga ekstrim, tetapi ada pelajaran yang bisa dipetik, yaitu dengan arung jeram mampu melatih otot menjadi kuat, serta mengasah kecerdikan untuk melewati rintangan dan hambatan yang ada di depan.