Lanjut ia ceritakan, pada waktu itu, saya ke Malili nonton debat Pilkada, dan sebelumnya saya memang sudah tidak enak badan. Ditempat tersebut saya diperiksa garda sehat dan menceritakan keluhan saya selama ini, seketika itu juga saya diberi obat dan saya konsumsi hanya satu tablet.

Saat ditanya apakah setelah mengkonsumsi obat yang diberikan oleh garda sehat ada efek lain yang dirasakan atau sama yang dirasakan sebelumnya kata Alfrida, sama ji’ yang saya rasakan sebelumnya yakni mual dan susah tidur.

Setelah itu, saya kembali memeriksakan diri di Puskesmas dan saya diberikan oleh perawat obat jenis paracetamol, profen, obat tidur sekaligus di tensi. Obat itu masih ada saya simpan, dan sampai saat ini tidak ada perubahan, saya masih susah tidur dan kurang nafsu makan.

Pada saat di Puskesmas itu ujarnya lagi, saya tidak pernah mengatakan kalau saya tidak bisa tidur gara-gara obat dari garda sehat. Saya hanya bilang keluhan ini dari dulu, dan sempat saya perlihatkan obat dari garda sehat, saat itu juga dr Yusuf mengatakan kalau obat ini bagus,” jelasnya.

Tak sampai disitu, saya juga didatangi di rumah oleh pihak Puskesmas Tomtim yakni Alfrida, kepala puskesmas, dr Yusuf dan satu orang perawat.

Rakyat News

Kedatangan mereka tidak menayangkan keluhan-keluhan yang saya derita selama ini, dan hanya membicarakan bantuan-bantuan, dan bahkan ibu Kapus Alfrida mengatakan kalau anak ku yang di STIKES akan mendapatkan bantuan kalau sudah semester tiga.

Tidak hanya itu, mereka juga mengambil kartu keluarga saya katanya mereka akan berikan bantuan, dan hanya itu tidak ada pembahasan lain mengenai obat, terangnya.

Pembahasan ini awalnya saat mereka melihat ada visi misi Ibas-Rio tertempel di dinding rumah, dan saya bilang ke mereka kalau saya capek di janji kalau anak ku akan dimasukkan ke Satpol PP, dan nyatanya tidak, sehingga saya beralih memilih Ibas-Rio karena visi misinya sangat bagus, tutup Alfrida.