Ahli Epidemiologi Unhas, Berpikir Positif Bisa Tangkal COVID-19
Kita harus memberikan energi positif, itu akan memungkinkan kita lebih survive
Makassar, Rakyat News – Ahli Epidemiologi Universitas Hasanuddin, Prof. Ridwan Amiruddin menjelaskan berpikir positif (positive thinking) bisa memperkuat imun tubuh untuk menangkal virus corona (COVID-19).
Ridwan mengatakan dengan berpikir positif yang diwujudkan dengan menebar energi positif memungkinkan seseorang lebih mampu bertahan dalam menjaga imunitas dan kondisi kesehatan lebih baik.
“Kita harus memberikan energi positif, itu akan memungkinkan kita lebih survive. Menjaga energi positif itu dengan tindakan yang sederhana, seperti menebar senyum dan ikhlas bekerja,” urai Prof Ridwan yang juga Ketua Perhimpunan Sarjana dan Profesional Kesehatan Masyarakat Indonesia (Persakmi) di Makassar, Rabu.(6/01/2021).
Saat ini, jelas Prof Ridwan, Indonesia telah masuk dalam zona perang melawan COVID-19 yang berarti siapa saja harus ikut melawan, bukan hanya pemerintah namun setiap orang harus mengambil peran dalam menghentikan penyebaran virus ini.
“Maka memang mari memperbanyak energi positif, jangan lupa bahagia dan salah satu penunjangnya kita mesti tetap berpikir positif,” ujarnya.
Berdasarkan data Satgas COVID-19 Sulsel, tingkat kedisiplinan menggunakan masker mulai menurun yang disebabkan pandemi itu berjalan terlalu lama.
Satgas Sulsel bersama Pemprov Sulsel dan seluruh pihak terkait telah melakukan rapat konsolidasi untuk mengungkapkan kondisi terkini COVID-19 Sulsel beserta langkah-langkah penanganannya.
Prof Ridwan yang juga Ketua Tim Konsultan Penanganan COVID-19 Sulsel menyebut posisi kasus aktif berada di 3500 kasus dengan angka kesembuhan mencapai 87 persen.
Sementara angka kematian jauh lebih rendah yakni 1,8 persen, menggambarkan bahwa kualitas layanan rumah sakit dan duta COVID-19 memberikan layanan terbaik kepada pasien COVID-19 Sulsel.
“Memang saat ini kasus corona mengalami peningkatan di hampir semua wilayah. 72 persen daerah secara nasional masuk di zona orange. Begitu pun di Sulsel, hanya ada tiga kabupaten di zona kuning,” ujarnya.
Akibat peningkatan kasus Sulsel, tempat tidur di berbagai rumah sakit rujukan telah hampir penuh dengan persen tase 87 persen, dan tersisa 13 persen kosong.
Maka, melalui konsolidasi tersebut, rumah sakit diminta untuk meningkatkan kapasitasnya, memperluas cakupan Duta COVID-19 ke daerah dan beberapa telah dibuka, seperti di Kabupaten Wajo, Kota Palopo dan dipersiapkan di Kabupaten Bantaeng.
Sumber : Antaranews
Editor : Takim
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan