RAKYAT.NEWS, Makassar – Sistem desentralisasi menjadi hal penting dan berpengaruh bagi United Nations International Children’s Emergency Fund (UNICEF) dalam bagaimana lembaga kemanusiaan tersebut beroperasi di Indonesia. Meskipun ada dua provinsi yang memiliki status khusus yaitu Aceh dan Papua.

“Yang paling memuncak setelah desentralisasi, kita melihat bahwa ada proses urbanisasi yang sangat cepat di daerah-daerah dan ini merupakan salah satu tujuan desentralisasi sendiri yaitu untuk menyebarkan peluang-peluang pertumbuhan di Indonesia,” ujar Kepala UNICEF Wilayah Sulawesi dan Maluku Hengky Wijaya saat membawa materi workshop, Senin, 20 Februari siang.

Hengky memandang masih banyak indikator sosial di Indonesia yang secara umum masih di bawah ekspektasi dan perlu diperbaiki. Salah satunya pemerataaan pembangunan infrastruktur dan hukum. “Tidak setaraan gender masih menjadi masalah yang umum di Indonesia,” katanya.

Yang menjadi fokus dari Kantor UNICEF di Makassar lanjut Hengky adalah, kerjasama antar departemen. Dan itu menurutnya menjadi mutlak. Terkhusus lagi dana yang dikelola lembaga kemanusiaan ini semakin mengecil.

“Indonesia sudah naik kelas maka aliran dana donor ke Indonesia dengan adanya pembangunan asing itu menjadi kecil. Salah satu prinsip dasar dari aliran dana pembangunan adalah aliran itu harus diprioritaskan ke negara-negara yang membutuhkan,” ucapnya.

Menjadi kebanggaan karena Indonesia telah mampu menjalankan pembangunan secara mandiri karena ketergantungan terhadap intervensi asing semakin kecil. “Disatu sisi karena aliran dananya mengecil makanya banyak program-program yang mutlak atau usulan prioritas oleh pemerintah sudah tidak bisa disanggupi lagi oleh lembaga seperti UNICEF maupun lembaga-lembaga lainnya,” jelasnya.

Penulis : M Aswar