RAKYAT.NEWS, Jakarta –Hingga saat ini tim investigasi dari Polri memeriksa 14 orang saksi dalam kasus kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara yang menewaskan  19 orang. Sembilan yang diperiksa merupakan pihak Pertamina. Kebakaran itu sendiri terjadi, Jumat, 3 Maret 2023.

“Sembilan orang terdiri dari operator, sekuriti, supervisor dan teknisi dari Pertamina dan sisanya dari masyarakat,” kata Brigjen Ahmad Ramadhan, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri sebagaimana dilansir Tempo.co, Senin, 6 Maret 2023.

Ramadahan menuturkan pemeriksaan 14 saksi dilakukan di Polda Metro Jaya. Namun dia menyebut, masih terlalu dini menyimpulkan dugaan penyebab kebakaran.

“Terlalu dini. Prinsip yang kami gunakan ada prinsip ketelitian dan prinsip kehatia-hatian. Tentu untuk itu kami harus menggunakan scientific investigation. Kita turunkan Bareslrim. Selain penyidiknya, kami menurunkan Puslabfor dan Pusinafis Polri,” kata Ahmad Ramadhan di Mabes Polri.

Data korban meninggal dunia masih simpang siur

Berdasarkan data yang tercatat di Posko Koramil 01 Koja, Ahad, 5 Maret 2023, terdapat 19 korban meninggal. Rumah Sakit Polri Kramat Jati menerima 15 jenazah (sembilan laki-laki dan enam perempuan), serta satu bagian tubuh. Sedangkan Rumah Sakit Pusat Pertamina masih mencatatkan satu korban meninggal dari peristiwa kebakaran tersebut.

Kepala Biro Kedokteran Kepolisian Pusat Kedokeran dan Kesehatan Polri Brigadir Jenderal Nyoman Eddy Purnama Wirawan menuturkan, RS Polri belum menerima tambahan jenazah lagi korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang sejak pukul 16.00 tadi. Perihal perbedaan data, nantinya akan disinkronisasikan kembali.

“Mungkin data tambahannya di luar dari itu adalah data dari Rumah Sakit RSPP itu ada dua, mungkin kalau dijumlahkan setidaknya kita 15 tambah dua jadi 17 ditambah satu body part yang harus kita pastikan,” kata Nyoman pada Ahad, 5 Maret.