JAKARTA – Raden Roro Istiati Wulandari atau sering disapa Rara pawang hujan mengklaim dirinya tidak sekadar menghadiri Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (17/8) kemarin. Namun ia hadir berperan agar tidak terjadi hujan pada momen tersebut.

Baca Juga : Lima Ribu Lebih WBP Sulsel Terima Remisi HUT RI

Dalam unggahan media sosial miliknya, ia menuliskan bahwa dirinya telah menggeser awan kelabu dari Istana Merdeka.

“Atas izin Allah Tuhan Yang Maha Penyayang. Tersenyum manis setelah bisa menggeser awan kelabu di bawah langit Istana Merdeka,” kata Rara dilansir dari CNNIndonesia.com.

Rara mengaku ‘menyapu’ awan butuh mental yang kuat dan energi yang bahagia serta ketulusan cinta yang besar. Terlebih saat itu petir sempat menggelegar sebanyak tiga kali. Ia mengatakan dirinya tak ciut menghadapi gelegar petir itu dengan mengingat seluruh wajah orang yang dicintainya.

“Untungnya aku terus memecut diri mengingat semua wajah kesayangan mulai dari orang tua, anak, keluarga, apra pemimpin Indonesia, terutama Bapak Jokowi, Ibu Iriana, Abah KH Ma’ruf Amin dan Ibu, rekan-rekan Paspampres, para menteri,” tulis Rara.

Lanjutnya, seluruh pakaian pihak yang terlibat dalam upacara tersebut sangat disayangkan bila terkena hujan.

“Para Setpres, aparat TNI & Polri, para cleaning service, para musisi dan masyarakat, para Paskibraka semua yang ketemu tadi banyak yang pakai baju adat keren, kan kasihan apabila netes,” kata dia.

Rara mengaku berani memawangi dan rela jalan mengikuti gerak awan dengan tanpa alas kaki. Hal ini agar grounding energy meditatif secara sadar mengalirkan energi kundalini dari cakra dasar ke cakra mahkota.

“Aku terus membunyikan singing bowl menggetarkan suara dari darat ke udara, komunikasi telepati dengan awan. Ternyata terkabul mewujud,” ujar Rara.