JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2022 mengklaim inflasi sebagai ancaman bagi semua negara termasuk Indonesia.

Baca Juga : Bayang-bayang Hiperinflasi RI

Ia mengungkapkan bahwa inflasi RI pada Juli 2022 menembus angka 4,94 persen dan menjadi yang tertinggi sejak Oktober 2015 lalu.

Inflasi melambung sebab harga pangan dan energi meningkat drastis pasca perang Rusia-Ukraina. Harga minyak mentah dunia bahkan bertengger di atas US$100 per barel.

Hal itu membuat harga BBM non subsidi dan avtur ikut meningkat. Alhasil, harga tiket pesawat semakin mahal.

Maka dari itu Jokowi mengatakan bahwa harga tiket pesawat juga naik.

“Dari lapangan yang saya dengar, harga tiket pesawat tinggi,” imbuh Jokowi dilansir dari CNNIndonesia.com.

Lalu, harga gandum juga meningkat beberapa waktu terakhir. Alhasil, harga tepung di beberapa negara semakin mahal.

Maka dari itu, Jokowi meminta seluruh pimpinan wilayah berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk mengendalikan inflasi.

Kepala negara pun mengingatkan lima provinsi yang inflasinya lebih dari 5 persen. Rinciannya, Jambi 8,55 persen, Sumatera Barat 8,01 persen, Bangka Belitung 7,77 persen, Riau 7,04 persen, Aceh 6,97 persen.

Lanjut Jokowi, meminta untuk mencari tahu penyebab inflasi yang tinggi.

“Tolong ini dilihat secara detail yang menyebabkan ini (inflasi tinggi) apa saja,” jelas Jokowi.