RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Komandan Batalyon (Danyon) B Pelopor Manggala di Rokan Hilir, Kompol Petrus dicopot setelah menerima setoran dari anak buahnya. Kasus tersebut viral setelah Bripka Andry, anak buah Kompol Petrus, mengaku memberikan sejumlah uang karena menolak dimutasi.

Baca Juga : Hadiri Sertijab Danlanud Sultan Hasanuddin, Wali Kota Makassar: Terima Kasih Komandan

Kasubdit Paminal Bid Propam Polda Riau, AKBP Fahrian Siregar, mengatakan, Kompol Petrus diduga telah menerima sejumlah uang. Ia juga diperiksa oleh Pengawas Profesi (Waprof) Bid Propam Polda Riau dan saat ini tinggal menunggu jadwal persidangan.

“Awalnya ada dumas. Makanya dicopot itu dan proses pemeriksaan, untuk Danyon itu sudah proses Maret lalu. Sama soal Bripka Andry ini juga dalam rangka riksa (pemeriksaan),” katanya, Senin (5/6/2023), dilansir detikcom.

Meski demikian, ia masih aktif menjabat sebagai Pamen Satuan Brimob Polda Riau di Batalyon A.

Kemudian soal benar atau tidaknya Kompol Petrus menerima uang, hingga kini masih didalami. Hal itu akan disampaikan setelah sidang digelar.

“Masih didalami soal itu (terima setoran). Nanti setelah sidang baru disampaikan ya,” katanya, dilansir cnnindonesia.com.

Sementara, anggota Brimob yang curhat karena dimutasi, Bripka Andry tidak pernah masuk sejak dimutasi pada 3 Maret lalu. Ia juga tak pernah hadir pemeriksaan terkait dugaan setoran ke atasan tersebut.

Masalah ini bermula saat Bripka Andry dimutasi pada 3 Maret 2023. Selama tiga bulan belakangan, dia dicari-cari Polda Riau karena tak kunjung berdinas, sekaligus memeriksanya atas sejumlah dugaan pelanggaran.

Tiga bulan berselang, Bripka Andry muncul. Bukan menampakkan diri, dia malah muncul lewat unggahannya di media sosial Instagram Instagram @andrydarmairawan07.2.

Pada unggahan itu, Andry memperlihatkan ibunya yang sedang sakit. Lantas, dia juga menunjukkan potongan layar percakapannya dengan atasannya, Kompol Petrus. Tangkapan layar itu memperlihatkan histori transfer ke atasannya itu.

Pada narasi unggahan itu, Andry bilang bahwa, lima hari setelah surat mutasi keluar, dia langsung menghadap ke tempat baru.

“Karena saya mengurus ibu kandung yang sedang sakit komplikasi. Ibu kandung saya mengajak ke Pekanbaru menemui Dansat Brimob Polda Riau untuk minta pertimbangan terkait mutasi saya,” tulisnya.

Kombes Ronny Lumban Gaol selaku Dansat Brimob pun menjawab permintaan Bripka Andry. Ronny menyebut Bripka Andry tak ada salah, namun sudah terlalu lama berdinas di Rokan Hilir.

“Kamu nggak ada salah, kamu terlalu lama di sana. Terlalu nyaman dan kamu tidak ada kontribusi untuk kesatuan,” jawabnya

Singkat cerita, Andry mengaku selama ini kerap diminta uang setoran dari atasan. Bahkan nilainya mencapai Rp 650 juta.

“Selain itu saya itu saya diminta mencari uang dari luar dan sudah saya setorkan sebesar Rp 650 juta ada bukti-bukti transfernya,” katanya.

Dalam postingan tersebut, Andry juga turut menyertakan bukti-bukti transfer kepada mantan Komandan Batalyon, Kompol Petrus Hottiner Simamora.