Tepati Janji, Bupati Takalar Genjot Realisasi Program Satu Sapi Satu KK
Rakyat News, Takalar – Bupati Takalar H Syamsari Kitta terus memaksimalkan realisasi program bantuan satu sapi untuk satu kepala keluarga.
Usai membagikan secara langsung lebih tiga ribu sapi kepada warga lewat kelompok tani dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, kini Bupati Takalar mulai menjalankan inovasi baru. Syamsari pun melirik Kecamatan Polongbangkeng Utara (Polut) sebagai lokasi pengembangbiakan sapi.
Dengan kondisi geografis dan sumber daya alam yang baik, Kecamatan Polut akan menjadi pusat pengembangbiakan sapi milik pemerintah di Takalar.
“Pengembangbiakkan sapi yang selanjutnya dikelola bersama dengan warga sangat penting kita adakan sehingga jika sapi- sapi kita memiliki anak, maka itu untuk warga, jadi ini soal metode saja,” kata Syamsari usai memeberikan bantuan kandang sapi sehat di Dusun Bontorannu, Desa Massamaturu, Kecamatan Polut (Kamis,18/2/2021).
Mantan anggota DPRD Sulsel dua periode itu menjelaskan, untuk tahun 2020 Pemkab Takalar telah mengembangbiakkan 250 ekor sapi di kandang milik pemerintah desa Pa’rapunganta, Polut. Tahun ini, Pemkab Takalar akan memperadakan 500 ekor sapi untuk dikembangbiakkan di sejumlah kandang milik pemerintah.
“Olehnya itu kita butuh kerjasama masyarakat untuk memelihara dan mengembangbiakkan sapi kita,” kata Syansari.
Salah satu desa yang akan mendapatkan kuota pengembangbiakan yakni Desa Massamaturu yang lokasinya dikelilingi oleh perkebunan tebu milik PTPN.
Desa pengembangbiakan tersebut nantinya akan bekerjasama dengan lembaga perguruan tinggi untuk membuat bank pakan dan mengelola pakan dari sumber daya di sekitar sebelum diberikan kepada sapi.
Sekaligus nantinya mengelola limbah sapi menjadi produk biogas yang dapat menghemat pengeluaran gas elpiji rumah tangga.
“Kita akan distribusikan sapi ini ke desa Massamaturu, kita akan bikin nota kesepahaman untuk merawat ini sapi. Dan nanti anaknya akan menjadi hak yang kelompok memelihara, sedangkan indukannya akan dikembalikan ke pemerintah untuk kemudian digulirkan lagi ke kelompok petani ternak lain yang belum mendapatkan bantuan,” papar Syamsari.
Tinggalkan Balasan