RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar menegaskan, tidak ada desa tertinggal dan sangat tertinggal di ujung utara perbatasan Indonesia tepatnya di wilayah Kepulauan Kabupaten Talaud.

 

Ini menunjukkan program pembangunan desa dan dana desa telah berhasil memfasilitasi kebangkitan desa di daerah terluar dan perbatasan Indonesia.

 

“Saya sangat mengapresiasi pemerintahan Kabupaten Talaud, yang hari ini desanya sudah tidak ada lagi desa tertinggal dan sangat tertinggal,” ungkap pria yang akrab disapa Gus Halim ini, Kamis, 17 Agustus 2023.

 

Menurut Gus Halim, pembangunan daerah perbatasan selalu menjadi prioritas pemerintah. Itu menandakan bahwa negara selalu hadir di berbagai wilayah perdesaan Indonesia.

 

Gus Halim juga mengungkapkan bukti keseriusan pemerintah dalam membangun Indonesia dari pinggiran perbatasan. Tahun 2023 ini, sebanyak Rp 30,8 miliar dana desa telah disalurkan ke desa-desa di ujung perbatasan negara dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas hingga Pulau Rote.

 

“Pembangunan juga terlaksana di 22 desa-desa ujung perbatasan negara, baik di desa perbatasan di Sabang di ujung Barat, desa perbatasan di Merauke di ujung Timur, juga desa perbatasan di Miangas di ujung Utara, dan desa perbatasan di Pulau Rote di ujung Selatan,” papar Gus Halim.

 

APBDes di desa-desa di ujung wilayah perbatasan NKRI terus mengalami peningkatan hingga Rp 49,2 miliar. Bahkan sejauh ini juga telah berdiri satu BUM Desa berbadan hukum di Sabang yang mampu melayani kebutuhan masyarakat sekitarnya secara maksimal.

 

“Pembangunan desa-desa di ujung perbatasan negara periode 2015-2023 juga ditunjukkan dengan kenaikan desa mandiri, dari semula nihil, kini menjadi 4 desa,” beber Gus Halim.