“Komponen tambahan akan mendorong upaya berkelanjutan pemerintah untuk memodernisasi infrastruktur penyediaan air, sanitasi dan jalan raya (WSS) mereka,”kata Manajer Program CDIA Neil Chadder.

“sangat penting untuk memastikan bahwa penduduk Jeneponto diberikan pasokan air, layanan sanitasi dan jalan raya yang lebih efisien dan andal yang diperlukan untuk melawan penyakit dan meningkatkan kesejahteraan mereka,” tambahnya.

Di antara investasi prioritas dalam penyediaan air bersih termasuk rehabilitasi sumur, penguatan saluran air, rehabilitasi stasiun pompa dan waduk, pembentukan daerah meteran kabupaten, dan pembelian peralatan operasi dan pemeliharaan.

Diketahui sebelumnya pada tahun 2018, CDIA mendukung kota dalam mempersiapkan “proyek prioritas,” serangkaian intervensi yang bertujuan untuk meningkatkan pasokan air, meningkatkan layanan sanitasi di beberapa kota di Asia.

Bank Pembangunan Asia (ADB) telah melanjutkan proyek prioritas melalui investasinya di Proyek Penyediaan Air dan Sanitasi Dushanbe (DWSSP) dengan total $41,22 juta. Ini menyumbang 55% dari intervensi yang diusulkan CDIA.

Studi persiapan proyek PPS yang sedang berlangsung dibeberapa negara bertujuan untuk mencakup sisa proyek prioritas untuk memastikan bahwa sistem air sepenuhnya telah direhabilitasi dan diperluas.

Turut hadir mendampingi Bupati Jeneponto Kepala Dinas PTSP Jeneponto Hj. Meriyani SP,. MSi, Kepala Dinas Kominfo Jeneponto H. Manrancai Sally S. STP, Kepala Dinas Perhubungan Aspa Mudji, S.STP, Kadis Perumahan Pemukiman dan Pertanahan DR. Alfian Afandi Syam, Camat Binamu Emil Ilyas,. S.Sos, Kabag Protpim Mustaufik, dan Sekretaris Dinas PTSP Ahmad Nurhadi Syuaib,.S.STP. (*)