Sebelumnya senada dengan itu, Camat Cimanggu dalam hal ini disampaikan oleh Kasatpol Pamong Praja Maryono memaparkan, arah kebijakan pemerintah dalam rangka pemajuan kebudayaan perlu dibangun dari unit pemerintahan terkecil, yaitu Desa sebagai jantung kebudayaan nasional.

Sebab, nilai – nilai kebudayaan yang ada di Indonesia berakar dari desa – desa dan diwariskan secara turun – temurun dari generasi pendahulu ke generasi penerus.

Untuk itu, lanjutnya, Desa sebagai pelaku utama pemajuan kebudayaan dapat berperan strategis dalam upaya pemajuan kebudayaan di Indonesia.

“Arah kebijakan pemajuan kebudayaan perlu dibangun dari unit pemerintahan terkecil, yaitu Desa sebagai jantung kebudayaan nasional. Sebab, nilai – nilai kebudayaan yang ada di Indonesia berakar dari desa – desa dan diwariskan secara turun – temurun dari generasi pendahulu ke generasi penerus.

Untuk itu, Desa sebagai pelaku utama pemajuan kebudayaan dapat berperan strategis dalam upaya pemajuan kebudayaan di Indonesia”, jelasnya.

Dalam kegiatan tersebut juga hadir sebagai narasumber penguat seperri dari Aktivis Penggiat Budaya Dayeuhluhur Ceceng Rusmana alias Ki Lambang Wijaya Kusuma, Kasatkoramil Cimanggu Wahyulianto, dan tokoh-tokoh masyarakat dari Genteng Wetan, Genteng Kulon, Cikadu dan Cikondang sebagai perwakilan dari empat dusun Desa Panimbang.

Disimpulkan bahwa Lembaga Adat Desa memegang peranan sentral dalam pelaksanaan ritual adat. Di sisi lain Lembaga Adat Desa sebagai laboratorium hidup kearifan lokal dalam menjaga keberlanjutan alam, lingkunan desa dan mengupayakan kedaulatan pangan.

Desa Panimbang dalam lintasan sejarah dan waktu telah melestarikan bahasa lokal serta tata cara dan sarana-prasarana adat. Tradisi sastra lisan pun masih menjadi bagian dari kehidupan masyarakat setempat.

Diketahui Desa Panimbang, Kecamatan Cimanggu Kabupaten Cilacap ini yang pada masa lalu menjadi kawasan elite orang-orang linuwih, orang yang mampu dan bisa memberi nasehat (pertimbangan) yang baik. Hal ini dikuatkan berdasar manuskrip, naskah kuna di masa Belanda oleh karenannya disebut Panimbang.